Bagaimana kehidupannya anak saya nanti  dan apakah dia nantinya akan memiliki sikap berani sehingga berani menghadapi tantangan hidup.Sekarang saja sudah sulit, bagaimana nantinya? Pertanyaan ini mungkin ada dibenak para orang tua saat ini.Alangkah baiknya jika para orang tua mempersiapkan mental anak sejak dini. Menumbuhkan sikap berani pada anak adalah salah satu modal yang penting.

     Keberanian seorang anak untuk mencoba sesuatu yang baru dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal  salah satunya dipengaruhi  temperamen anak sedangkan faktor eksternal  lebih kepada dorongan dan dukungan yang diberikan pada anak. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi sikap berani pada anak adalah kedekatan orang tua dan anak.

     Kedekatan yang terjalin dengan baik dapat membentuk rasa aman dalam diri si anak. Rasa aman ini ditunjukkan oleh anak dengan mempercayai orang-orang yang berada dalam lingkungan terdekatnya. Selanjutnya, ketika anak memiliki rasa aman kepercayaan dirinya akan tumbuh. Inilah yang menjadi pendorong anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru.

     Dibawah ini adalah tips yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak menumbuhkan sikap berani:

1. Dampingi anak. Mendampingi anak ketika ia mau mencoba sesuatu yang baru. Berikan semangat kepada anak agar mau mencoba.  Bagi anak dengan temperamen sulit dan lambat memang membutuhkan waktu untuk memunculkan keberaniannya. Berbeda dengan anak bertemperamen mudah yang lebih cepat dan berani mencoba. Sebaiknya orangtua lebih bersabar dalam mendampingi.

2. Katakan berani itu keren. Katakan pada anak Anda dan tanamkan dibenaknya bahwa dia harus berani dan berani itu keren. Bukan berarti dia harus berani dalam segala hal termasuk berani berbuat buruk, Anda harus tetap memberikan petunjuk dalam hal apa dia harus menunjukan keberaniannya. Berani itu keren! dan kata keren akan memotivasi nya untuk lebih berani.

3. Masukkan dia dalam kelompok anak menyesuaikan dengan bakatnya. Cari tahu bakat anak Anda dan masukkan dia dalam kelompok anak yang memiliki bakat sejenis. Mengikuti  les salah satunya, les musik, les bahasa, les lukis, les drama akan membuat anak semakin terlatih untuk menekan rasa takut yang dimilikinya.

4. Tingkatkan percaya dirinya. Bisa jadi rasa takutnya berawal dari ketidakpercayaan dirinya. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan dia tidak percaya diri lalu pulihkan perlahan-lahan sehingga dia menjadi lebih mampu dan mau untuk bertindak berani.

5. Tidak memaksa. Bila berbagai cara sudah dicoba, namun anak belum berani juga, sebaiknya telusuri penyebabnya. Ajaklah si kecil berkomunikasi, mengapa ia menolak. Selanjutnya tugas orang tua adalah memberikan pengertian kepada anak agar kekhawatiran yang dirasakan dapat terselesaikan. Orangtua juga sebaiknya tidak memaksakan keinginan kepada anak. Ketika anak tidak berani melakukan sesuatu hal, alihkan pada hal lain yang memberikan manfaat sama. Pemaksaan terhadap anak justru menimbulkan pengalaman yang tidak menyenangkan.

6. Berikan penghargaan. Agar anak lebih termotivasi, ingatlah untuk memberikan penghargaan. Penghargaan berupa pelukan, pujian atau sesuatu yang lebih istimewa, umumnya mendorong anak Anda untuk lebih berani.

Lakukan pendekatan yang terbaik bagi anak Anda, Tuhan Yesus Memberkati !!

Oleh: Grace O. Makagansa

Guru BK SDK PENABUR Gading Serpong

Sumber : Best Teens| No. 21 Th. IV Edisi Mei – Juni 2014