Pernahkah kita punya waktu satu menit untuk mengucapkan terima kasih pada seseorang? Satu menit untuk memberitahu seseorang, apa yang ada padanya yang paling kita hargai?

Selama masa sekolah, Rogers menghabiskan libur musim panasnya di sebuah perkemahan tempat penebangan kayu. Ketika pengawas lapangan harus ke luar beberapa hari, ia menyuruh Rogers mewakilinya.

“Bagaimana nanti kalau ada orang-orang yang membangkang?” tanya Rogers. Ia memikirkan Tony, seorang buruh imigran yang sepanjang hari cuma menggerang dan mengomel, menyusahkan orang  lainnya.

“Pecat mereka,” kata pengawas itu. Lalu, seakan membaca pikiran Rogers, ia menambahkan, “Aku rasa kamu lagi memikirkan kesempatan untuk memecat si Tony kalau kamu dapatkan peluang. Aku akan merasa tidak enak mengenai itu. Aku sudah kerja selama 40 tahun dalam penebangan kayu ini. Tony itu pekerja yang paling terandalkan yang kupunya. Aku tahu ia penggerutu dan membenci semua orang dan segala sesuatu. Tetapi dia masuk nomor satu dan pulangnya selalu paling akhir. Selama delapan tahun ini tak pernah ada kecelakaan dibukit tempat ia bekerja.”

Rogers mengambil alih menjadi pengawas hari berikutnya. Ia menghampiri Tony, dan katanya, “Tony, kau tahu aku yang bertugas jadi pengawas hari ini?” Tony cuma acuh saja, ada suara asal-asalan yang ia keluarkan.

“Aku maunya sudah akan memecatmu begitu kita sampai bertengkar, tapi kuingin kau tahu itu tak akan kulakukan,” kata Rogers kepada Tony, seraya menambahkan apa yang sudah diceritakan pengawasnya.

Selesai Rogers mengatakan itu, Tony menjatuhkan sekop pasir yang dipegangnya dan mengalirlah air mata di wajahnya, katanya, “Kenapa tak ia ceritakan itu 8 tahun yang lalu padaku?”

Hari itu Tony bekerja lebih keras dari sebelumnya dan ia tersenyum! Belakangan ia cerita pada Rogers, “Aku bilang pada Maria, istriku, kau mandor pertama di negara ini yang pernah bilang ‘Kerjamu bagus, Tony’, dan itu membuat Maria merasa seperti hari Natal.”

Rogers kembali ke sekolah setelah musim panas berakhir. Dua belas tahun kemudian ia bertemu Tony kembali. Kini ia adalah pengawas untuk pembangunan jalan kereta api dari salah satu perusahaan penebangan kayu terbesar di bagian Barat Amerika. Rogers bertanya pada Tony bagaimana ia bisa sampai ke California dan menjadi begitu sukses.

Tony menjawab, “Kalau bukan karena satu menit waktu Anda berbicara dulu padaku di Idaho, suatu hari aku pasti sudah membunuh seseorang. Satu menit itu benar-benar mengubah seluruh jalan hidupku.”

Satu menit. Pernahkah kita punya waktu satu menit untuk mengucapkan terima kasih pada seseorang? Satu menit untuk memberitahu seseorang, apa yang ada padanya yang paling kita hargai? Satu menit untuk membahas, merinci apa yang begitu baik yang telah ia kerjakan?

Satu menit, bisa membuat perbedaan bagi sepanjang hidup seseorang. (BMSPS)

Sumber: http://intisari-online.com/