pixabay/sweetlouise

Setujukah Anda pada pernyataan:

Semua respon yang dilakukan manusia terhadap situasi tertentu bersumber dari pikiran.”

McCreaddie, Payne, & Froggatt (2010) mendefinisikan berpikir, khususnya dalam hal berpikir positif adalah frasa umum yang digunakan untuk menggambarkan harapan, optimisme, dan sikap mental positif. Selain itu, istilah berpikir positif juga diartikan sebagai sikap, kepercayaan, perasaan atau perilaku tertentu yang dapat menimbulkan optimisme tetapi mungkin tidak mewakili kenyataan atau realitas individu tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut tampak bahwa cara berpikir seseorang terhadap suatu situasi menentukan perilaku yang mengikuti cara berpikir tersebut. Orang yang memiliki pikiran yang cenderung negatif akan memunculkan perilaku yang berbeda dari orang yang memiliki pikiran yang cenderung positif. Sebagai contoh, seorang pelatih tim basket sekolah yang mengalami kekalahan tiga kali berturut-turut bisa memiliki dua alternatif pemikiran. Pertama, ia bisa memiliki pemikiran negatif, seperti “saya merupakan pelatih yang gagal”, “sepertinya pelatih bukan merupakan pekerjaan yang tepat untuk saya”, “saya mengecewakan anggota tim yang saya latih”, dan lain sebagainya. Pikiran-pikiran negatif tersebut akan mengurangi kepercayaan diri dan membentuk kerendahan diri sang pelatih. Selain itu, pemikirannya juga menentukan respon yang akan diambil oleh pelatih tersebut. Beberapa respon yang mungkin dilakukan oleh pelatih tersebut adalah ia akan mengundurkan diri sebagai pelatih atau ia akan bersedih dan menyesali dirinya sebagai seorang pelatih yang gagal. Kedua, akan berbeda halnya bila ia memiliki pemikiran positif, seperti “kegagalan merupakan pembelajaran untuk saya”, “saya pasti akan meraih kemenangan di pertandingan selanjutnya”, atau “Tuhan pasti memampukan saya untuk membawa tim saya menjadi juara suatu saat nanti”.

Selain menentukan perilaku, ternyata cara berpikir seseorang juga berdampak pada beberapa aspek di dalam kehidupan orang tersebut di masa yang akan datang. Naseem & Khalid (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa cara berpikir seseorang terhadap suatu situasi berpengaruh pada:

  1. Kemampuan manusia tersebut menghadapi stres
  2. Sistem kekebalan tubuh yang berdampak pada kesehatan seseorang
  3. Harapan hidup seseorang

Seseorang dengan pikiran positifnya dapat meningkatkan kepercayaan diri, performa kerja, meningkatkan probabilitas sukses, hingga meningkatkan kebahagiaan hidupnya di masa depan. Mengingat fakta tersebut, nampak bahwa berpikir positif sangat berguna bagi kehidupan kita di segala situasi. Dengan berpikir positif kita dapat terpacu untuk memunculkan potensi yang kita miliki. Meski begitu berpikir positif saja ternyata tidak cukup untuk membuat seorang menjadi sukes. Ikuti kelanjutan artikel ini disini!

Referensi:

McCreaddie, M., Payne, S. & Froggatt, K. (2010). Ensnared by positivity: A constructivist perspective on ‘being positive’in cancer care. European Journal of Oncology Nursing, 14, 283-290

Naseem, Z. & Khalid, R. (2010). Positive Thinking in Coping with Stress and Health outcomes: Literature Review. Journal of Research and Reflections in Education, 4, 42-61

Selk, J. (2017). Positive Thinking Doesn’t Always Work, But Negative Thinking Does: The Power Of Truth Statements. Diambil dari https://www.forbes.com/sites/jasonselk/2017/01/27/positive-thinking-doesnt-always-work-but-negative-thinking-does-the-power-of-truth-statements/#4aae93d49566

Thompson, J. Why Acting Positive is Better Than Thinking Positive. Diambil dari https://www.truity.com/blog/why-acting-positive-better-thinking-positive

Penulis: Indra Tanuwijaya (Psikolog Lapendik – BPK PENABUR Jakarta)

Baca artikel psikologi lainnya: