Teens, apakah kalian sering merasa bahwa papa dan mama kalian sering memperlakukan kalian seperti anak kecil? Ini ga boleh, itu ga boleh. Atau jangan-jangan guru-guru dan orang lain pun banyak yang merasa kalian masih kecil dan belum dewasa, istilahnya masih jadi anak mami. Kenapa ya kira-kira mereka selalu beranggapan kalau kita masih kecil atau masih anak mami ? Padahal kan kita sudah bukan anak kecil lagi, kita sudah beranjak dewasa, kita sudah masuk masa remaja.

Mungkin ga kalau anggapan kita masih anak mami itu disebabkan karena perilaku dan sikap yang kita tunjukkan sehari-hari belum menunjukkan kedewasaan dan kemandirian kita? Kita masih bergantung pada orangtua kita bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri.Kita masih harus disuruh dan diingatkan terus akan hal-hal yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita.  Nah, bagaimana ya supaya kita tidak lagi dianggap anak kecil atau anak mami?

  1. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sendiri tanpa menunggu disuruh. Cobalah untuk mencoba melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan tanpa pengawasan atau bantuan dari orang tua. Mulai dari hal-hal terkecil seperti membereskan kamar, membereskan dan menyiapkan peralatan sekolah kita, mencuci piring kita sehabis makan, meletakkan barang-barang pada tempatnya dan masih banyak lagi.
  2. Menjadi remaja yang dapat dipercaya. Lakukan hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita seperti belajar dan mendapat nilai yang maksimal, mengerjakan tugas-tugas sekolah, menjaga barang-barang kita sendiri agar jangan sampai hilang. Kita juga dapat meraih kepercayaan orangtua kita apabila kita bisa mempertanggungjawabkan kegiatan dan sikap kita. Contohnya kalau kita janji mau belajar ke rumah teman, kita benar-benar belajar dan tidak malah main ke mall; kalau kita janji akan pulang jam 5 maka kita menepati kata-kata kita dan apabila ada halangan tidak terduga maka kita segera menghubungi orangtua kita dan menjelaskan sebabnya.
  3. Meminta bantuan orang lain. Walaupun kemandirian dapat berarti mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain, ada kalanya kita tetap butuh bantuan. Akan tetapi, ketika kita meminta bantuan bukan berarti semua tugas kita, kita serahkan pada orang tersebut. Kita tetap bertanggungjawab terhadap apa yang kita kerjakan.
  4. Berempati pada orang lain. Anak kecil tidak dapat melakukan hal ini karena ketika seseorang masih anak-anak, pikirannya cenderung egois dan hanya terpusat pada dirinya sendiri. Salah satu ciri kedewasaan adalah apabila kita dapat berempati pada orang lain, kita dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Dengan berempati, kita bisa menghormati dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Nah, teens, semoga dengan mencoba hal-hal di atas, kamu dapat menjadi remaja yang mandiri dan bertanggung jawab sehingga orang lain pun tidak melihatmu sebagai anak mami lagi. Tuhan memberkati.

 

Linda

Victoria Linda

Guru BK SMPK PENABUR Gading SerpongTeens, apakah kalian sering merasa bahwa papa dan mama kalian sering memperlakukan kalian seperti anak kecil? Ini ga boleh, itu ga boleh. Atau jangan-jangan guru-guru dan orang lain pun banyak yang merasa kalian masih kecil dan belum dewasa, istilahnya masih jadi anak mami. Kenapa ya kira-kira mereka selalu beranggapan kalau kita masih kecil atau masih anak mami ? Padahal kan kita sudah bukan anak kecil lagi, kita sudah beranjak dewasa, kita sudah masuk masa remaja.

Mungkin ga kalau anggapan kita masih anak mami itu disebabkan karena perilaku dan sikap yang kita tunjukkan sehari-hari belum menunjukkan kedewasaan dan kemandirian kita? Kita masih bergantung pada orangtua kita bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri.Kita masih harus disuruh dan diingatkan terus akan hal-hal yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita.  Nah, bagaimana ya supaya kita tidak lagi dianggap anak kecil atau anak mami?

  1. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sendiri tanpa menunggu disuruh. Cobalah untuk mencoba melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan tanpa pengawasan atau bantuan dari orang tua. Mulai dari hal-hal terkecil seperti membereskan kamar, membereskan dan menyiapkan peralatan sekolah kita, mencuci piring kita sehabis makan, meletakkan barang-barang pada tempatnya dan masih banyak lagi.
  2. Menjadi remaja yang dapat dipercaya. Lakukan hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita seperti belajar dan mendapat nilai yang maksimal, mengerjakan tugas-tugas sekolah, menjaga barang-barang kita sendiri agar jangan sampai hilang. Kita juga dapat meraih kepercayaan orangtua kita apabila kita bisa mempertanggungjawabkan kegiatan dan sikap kita. Contohnya kalau kita janji mau belajar ke rumah teman, kita benar-benar belajar dan tidak malah main ke mall; kalau kita janji akan pulang jam 5 maka kita menepati kata-kata kita dan apabila ada halangan tidak terduga maka kita segera menghubungi orangtua kita dan menjelaskan sebabnya.
  3. Meminta bantuan orang lain. Walaupun kemandirian dapat berarti mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain, ada kalanya kita tetap butuh bantuan. Akan tetapi, ketika kita meminta bantuan bukan berarti semua tugas kita, kita serahkan pada orang tersebut. Kita tetap bertanggungjawab terhadap apa yang kita kerjakan.
  4. Berempati pada orang lain. Anak kecil tidak dapat melakukan hal ini karena ketika seseorang masih anak-anak, pikirannya cenderung egois dan hanya terpusat pada dirinya sendiri. Salah satu ciri kedewasaan adalah apabila kita dapat berempati pada orang lain, kita dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Dengan berempati, kita bisa menghormati dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Nah, teens, semoga dengan mencoba hal-hal di atas, kamu dapat menjadi remaja yang mandiri dan bertanggung jawab sehingga orang lain pun tidak melihatmu sebagai anak mami lagi. Tuhan memberkati.

 

Linda

Victoria Linda

Guru BK SMPK PENABUR Gading Serpong