Kita pernah mendengar orang bijak mengatakan bahwa cinta yang paling besar ditunjukkan melalui kesediaan seseorang untuk mempertaruhkan nyawa demi orang yang dicintainya. Ungkapan cinta terbesar menurut saya diberikan oleh seorang Ibu dalam proses kelahiran anaknya. Dalam keadaan ini, Ibu akan mempertaruhkan jiwa dan raga demi anak yang akan dilahirkannya. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Keterikatan Ibu dan anak pastinya tidak dapat dipisahkan begitu saja. Tidak ada sebutan “bekas anak” atau “bekas Ibu”. Oleh karena itu, pendekatan Ibu kepada anak menjadi sangat penting. Tentunya kita sebagai anak juga harus bisa mengimbanginya dengan membuka diri kepada sang Ibu.

Banyak orang tua mengeluhkan sikap anak remajanya yang susah untuk bergabung pada kegiatan yang dilakukan keluarga. Banyak alasan yang dikemukakan untuk menghindari bersama orang tua. Misalnya, Erica meminta izin kepada ibunya untuk pulang terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara makan malam bersama. Sedangkan Mario adiknya memilih untuk membawa makanan yang disiapkan ibunya ke dalam kamarnya, karena sedang asyik bermain game di laptopnya. Melihat kejadian ini sang Ibu hanya bisa menghela nafas panjang. Ia merasa mulai jauh dengan anak remajanya. Tidak ada kedekatan baik secara fisik maupun emosional.

Sobat muda, sebagai remaja tentunya kamu diharapkan memiliki kualitas kebersamaan yang baik dengan Ibumu. Nah pertanyaannya apakah kamu sudah memiliki kualitas kebersamaan dan hubungan yang baik dengan Ibumu? Ataukah waktumu terbuang hanya untuk bermain, pergi ke mall dengan teman-teman, atau sibuk di dalam kamar dengan gadget-mu?

Ternyata ada cara untuk membangun kualitas kebersamaan bersama Ibu kita. Seperti apa? Coba simak beberapa contoh yang bermanfaat di bawah ini.

Memasak di hari libur. Kamu dapat berdiskusi untuk menu makanan yang diinginkan dan membuat masakan tersebut bersama dengan Ibumu.

Membereskan rumah. Kamu dapat membantu Ibu menyiram tanaman atau membersihkan halaman rumah, sehingga dapat mempercantik rumahmu.

Menyempatkan diri untuk pergi ke suatu tempat. Misalnya kamu mengajak Ibu ke restoran, salon, atau sekedar belanja bersama. Pada momen ini kamu dapat berdikusi berbagai macam makanan, gaya rambut terbaru, atau model busana yang sedang eksis saat ini. Maka Ibu dan kamu akan semakin terlihat kompak.

Jangan ragu untuk mengekspresikan rasa sayang. Misalnya memberikan hadiah sederhana disertai dengan kartu ucapan kecil sambil memberikan pelukan hangat sebagai tanda terima kasihmu kepadanya. Maka jangan lupa untuk mengatakan: “I Love You Mom”.

Berbagi cerita suka dan duka. Sediakan waktu setiap harinya selama kurang lebih 30 menit untuk bercerita kepadanya. Kamu bisa menganggap Ibu sebagai teman. Percaya kepada ibumu lebih baik daripada kamu bercerita kepada orang lain yang belum tentu dapat dipercaya.

Lakukanlah yang terbaik bersama Ibumu. Karena manfaat kualitas kebersamaan adalah merekatkan ikatan antara Ibu dan anak, bukan hanya secara kehadiran fisik, namun ikatan batin dan kedekatan emosional.

Anastasia Priliantini

Guru BK SMAK 1 PENABUR JakartaKita pernah mendengar orang bijak mengatakan bahwa cinta yang paling besar ditunjukkan melalui kesediaan seseorang untuk mempertaruhkan nyawa demi orang yang dicintainya. Ungkapan cinta terbesar menurut saya diberikan oleh seorang Ibu dalam proses kelahiran anaknya. Dalam keadaan ini, Ibu akan mempertaruhkan jiwa dan raga demi anak yang akan dilahirkannya. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Keterikatan Ibu dan anak pastinya tidak dapat dipisahkan begitu saja. Tidak ada sebutan “bekas anak” atau “bekas Ibu”. Oleh karena itu, pendekatan Ibu kepada anak menjadi sangat penting. Tentunya kita sebagai anak juga harus bisa mengimbanginya dengan membuka diri kepada sang Ibu.

Banyak orang tua mengeluhkan sikap anak remajanya yang susah untuk bergabung pada kegiatan yang dilakukan keluarga. Banyak alasan yang dikemukakan untuk menghindari bersama orang tua. Misalnya, Erica meminta izin kepada ibunya untuk pulang terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara makan malam bersama. Sedangkan Mario adiknya memilih untuk membawa makanan yang disiapkan ibunya ke dalam kamarnya, karena sedang asyik bermain game di laptopnya. Melihat kejadian ini sang Ibu hanya bisa menghela nafas panjang. Ia merasa mulai jauh dengan anak remajanya. Tidak ada kedekatan baik secara fisik maupun emosional.

Sobat muda, sebagai remaja tentunya kamu diharapkan memiliki kualitas kebersamaan yang baik dengan Ibumu. Nah pertanyaannya apakah kamu sudah memiliki kualitas kebersamaan dan hubungan yang baik dengan Ibumu? Ataukah waktumu terbuang hanya untuk bermain, pergi ke mall dengan teman-teman, atau sibuk di dalam kamar dengan gadget-mu?

Ternyata ada cara untuk membangun kualitas kebersamaan bersama Ibu kita. Seperti apa? Coba simak beberapa contoh yang bermanfaat di bawah ini.

Memasak di hari libur. Kamu dapat berdiskusi untuk menu makanan yang diinginkan dan membuat masakan tersebut bersama dengan Ibumu.

Membereskan rumah. Kamu dapat membantu Ibu menyiram tanaman atau membersihkan halaman rumah, sehingga dapat mempercantik rumahmu.

Menyempatkan diri untuk pergi ke suatu tempat. Misalnya kamu mengajak Ibu ke restoran, salon, atau sekedar belanja bersama. Pada momen ini kamu dapat berdikusi berbagai macam makanan, gaya rambut terbaru, atau model busana yang sedang eksis saat ini. Maka Ibu dan kamu akan semakin terlihat kompak.

Jangan ragu untuk mengekspresikan rasa sayang. Misalnya memberikan hadiah sederhana disertai dengan kartu ucapan kecil sambil memberikan pelukan hangat sebagai tanda terima kasihmu kepadanya. Maka jangan lupa untuk mengatakan: “I Love You Mom”.

Berbagi cerita suka dan duka. Sediakan waktu setiap harinya selama kurang lebih 30 menit untuk bercerita kepadanya. Kamu bisa menganggap Ibu sebagai teman. Percaya kepada ibumu lebih baik daripada kamu bercerita kepada orang lain yang belum tentu dapat dipercaya.

Lakukanlah yang terbaik bersama Ibumu. Karena manfaat kualitas kebersamaan adalah merekatkan ikatan antara Ibu dan anak, bukan hanya secara kehadiran fisik, namun ikatan batin dan kedekatan emosional.

Anastasia Priliantini

Guru BK SMAK 1 PENABUR Jakarta