[:en]

Sumber: hoffsarah.blogspot.co.id

Duka tidak menghentikan seorang Demi Frandsen untuk beramal. Meski harus kehilangan putranya yang masih bayi, ia tetap mendonasikan air susu ibu (ASI) untuk mereka yang membutuhkan.

Wanita asal Omaha, AS, ini harus menghadapi kenyataan pahit ketika putra keduanya, Leo, lahir secara prematur, sekitar dua bulan lebih dari perkiraan. Terlahir dengan bobot 1,1 kg, bayi mungil tersebut mengalami gastroschisis. Kondisi ini menyebabkan kulit tidak terbentuk secara sempurna sehingga mengekspos organ vital bayi. Setelah berjuang selama sepuluh bulan malaikat kecil Demi menghembuskan nafas terakhirnya.

Meski Leo sudah tidak ada, tubuh Demi tidak bisa berhenti untuk memproduksi ASI sehingga ia memutuskan mendonorkan ASI-nya untuk bayi-bayi yang sakit. Berkat komitmen tersebut, Demi sudah berhasil mendonasikan sekitar 496 kg ASI dalam 131 galon untuk sejumlah rumah sakit anak.

Sumber: Wolipop.detik.com

[:id]

Sumber: hoffsarah.blogspot.co.id

Duka tidak menghentikan seorang Demi Frandsen untuk beramal. Meski harus kehilangan putranya yang masih bayi, ia tetap mendonasikan air susu ibu (ASI) untuk mereka yang membutuhkan.

Wanita asal Omaha, AS, ini harus menghadapi kenyataan pahit ketika putra keduanya, Leo, lahir secara prematur, sekitar dua bulan lebih dari perkiraan. Terlahir dengan bobot 1,1 kg, bayi mungil tersebut mengalami gastroschisis. Kondisi ini menyebabkan kulit tidak terbentuk secara sempurna sehingga mengekspos organ vital bayi. Setelah berjuang selama sepuluh bulan malaikat kecil Demi menghembuskan nafas terakhirnya.

Meski Leo sudah tidak ada, tubuh Demi tidak bisa berhenti untuk memproduksi ASI sehingga ia memutuskan mendonorkan ASI-nya untuk bayi-bayi yang sakit. Berkat komitmen tersebut, Demi sudah berhasil mendonasikan sekitar 496 kg ASI dalam 131 galon untuk sejumlah rumah sakit anak.

Sumber: Wolipop.detik.com

[:]