Kesehatan emosional pada dasarnya adalah aspek penting dalam kesejahteraan individu. Namun sayangnya, aspek ini justru seringkali terabaikan. Sebab, banyak dari kita yang fokus memenuhi berbagai kebutuhan fisik untuk mencapai kesejahteraan.
Kesehatan emosional sendiri merujuk pada kondisi diri yang dapat mengenali, mengelola, serta mengekspresikan emosi dengan baik. Sehingga, orang dengan kesehatan emosional yang baik akan tampil sebagai seorang yang stabil, dinamis, dan bahagia.
Sedangkan orang yang tidak sehat secara emosional biasanya cenderung kesulitan untuk mengekspresikan emosi. Yaitu, antara selalu memendam atau mengekspresikannya dengan meledak-ledak. Maka tak heran, kesehatan emosional dapat berkaitan dengan kesehatan fisik. Contohnya, sakit kepala akibat terlalu memendam rasa marah atau kecewa.
Demi menjaga kesehatan emosional dan hidup dengan sejahtera, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Melakukan Refleksi
Hal pertama yang berkaitan dengan kesehatan emosional adalah memiliki kesadaran emosional. Kesadaran emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan kita sendiri. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kesadaran emosional berkaitan erat dengan kesejahteraan psikologis yang lebih baik (Brown et al., 2013).
Cara praktis untuk meningkatkan kesadaran emosional adalah dengan meluangkan waktu untuk merefleksikan perasaan harian. Contohnya, meluangkan waktu sejenak sebelum tidur untuk menulis dalam jurnal atau mempertimbangkan peristiwa yang mempengaruhi suasana hati sepanjang hari ini.
Orang dengan kesehatan emosional yang baik akan lebih banyak merasakan emosi positif daripada emosi negatif. Sebab, orang dengan kesehatan emosional yang baik lebih positif dalam memandang dan menyikapi segala sesuatu yang terjadi.
2. Menjaga Keseimbangan Emosi
Keseimbangan emosi mengacu pada kemampuan untuk tetap stabil dan terkontrol dalam menghadapi tekanan dan tantangan hidup. Untuk bisa melakukan hal ini seorang perlu mampu melakukan restrukturisasi kognitif.
Menurut studi yang dilakukan oleh Compas, et al (2017), strategi kognitif seperti restrukturisasi kognitif dan pemecahan masalah dapat membantu individu menjaga keseimbangan emosi mereka.
Contoh praktisnya adalah dengan mengidentifikasi pikiran negatif yang muncul dan menggantinya dengan pikiran yang lebih positif dan realistis. Misalnya saat hal buruk tak terduga terjadi, kemampuan untuk fokus pada perbaikan daripada mencari kambing hitam akan membuat keseimbangan emosi lebih terjaga.
3. Mengelola Stres
Stres adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, namun terlalu banyak stres dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Weinstein, et al (2014), teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam, dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Jadi, cobalah untuk menyisihkan waktu dan melakukan relaksasi setiap kali merasakan stres. Sedangkan untuk langkah preventif, kita juga dapat meluangkan beberapa menit setiap hari untuk bermeditasi atau melakukan teknik pernapasan yang dalam.
4. Menjaga Koneksi Sosial yang Sehat
Hubungan sosial yang kuat dapat menjadi penunjang penting bagi kesehatan emosional seseorang. Tak heran, kita biasanya merasakan emosi positif ketika berada bersama dengan orang terdekat.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo & Patrick (2008), memiliki jaringan sosial yang solid dapat mengurangi risiko stres dan depresi sehingga kesehatan emosional lebih terjamin.
Dengan demikian, pastikan untuk merawat dan memperluas lingkaran sosial untuk menjaga kesehatan emosional. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan terlibat dalam aktivitas komunitas, gereja, atau mendaftar kegiatan volunteering.
5. Mengenali Tanda-Tanda Kesehatan Emosional yang Buruk
Penting untuk bisa mengenali tanda-tanda bahwa kondisi emosional diri sendiri dalam keadaan baik dan stabil atau tidak. Beberapa tanda kesehatan emosional yang buruk adalah sebagai berikut:
- * Ekspresi emosi dipendam atau justru meledak-ledak
- * Merasakan gejala sakit fisik ketika tak mampu mengekspresikan emosi
- * Ketika merasakan emosi negatif, merasa terjebak di dalamnya dan kesulitan untuk meredakannya
- * Terjadi perubahan pola tidur atau sulit tidur karena merasa tidak tenang
- * Perubahan mood yang signifikan hingga terasa mengganggu keseharian. Misalnya, menjadi lebih mudah tersinggung.
- * Penurunan minat pada aktivitas yang tadinya disukai
Munculnya tanda-tanda tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama merupakan indikasi bahwa seorang sedang tidak sehat secara emosional. Apabila hal ini terus dibiarkan, bukan tak mungkin orang yang mengalaminya tidak hanya merasa tidak sejahtera secara emosional, namun juga dapat mengalami gangguan kesehatan fisik, bahkan gangguan kesehatan mental yang serius.
Mencari Bantuan Profesional
Meskipun langkah-langkah di atas dapat membantu kita untuk memantau dan meningkatkan kondisi kesehatan emosional, penting untuk diingat bahwa terkadang kita memerlukan bantuan lebih lanjut.
Apabila kamu merasa sulit untuk memahami atau mengelola perasaan sendiri, tidak ada salahnya mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Para profesional tersebut memiliki pengetahuan dan alat yang mungkin diperlukan untuk membantu mengatasi tantangan emosional dengan efektif.
(SH)
Referensi:
Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The benefits of being present: Mindfulness and its role in psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 84(4), 822-848.
Cacioppo, J. T., & Patrick, W. (2008). Loneliness: Human nature and the need for social connection. W. W. Norton & Company.
Compas, B. E., Jaser, S. S., Dunn, M. J., & Rodriguez, E. M. (2012). Coping with chronic illness in childhood and adolescence. Annual Review of Clinical Psychology, 8, 455-480.
Weinstein, N., Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2009). A multi-method examination of the effects of mindfulness on stress attribution, coping, and emotional well-being. Journal of Research in Personality, 43(3), 374-385.
Baca artikel lainnya…
- Perilaku Agresif pada Anak: Memahami Dampak dan Penyebabnya
- Pesan dari Psikolog untuk Remaja dari Keluarga Broken Home
- 5 Keterampilan yang Perlu Orang Tua Persiapan Sebelum Remaja…
- Kuat Mental
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!