Beberapa Tindakan Gaslighting yang tidak Orang Tua Sadari
Gaslighting adalah istilah yang mulai populer beberapa waktu lalu. Istilah ini merujuk pada berbagai bentuk manipulasi psikologis yang membuat korbannya merasa bersalah atau bahkan hingga membentuk persepsi negatif tentang dirinya sendiri.
Sayangnya, tindakan tidak baik ini dapat dilakukan oleh orang tua pada anaknya sendiri tanpa disadari. Akibatnya, hal ini memberikan pengaruh yang buruk pada perkembangan mental, emosional, dan kognitif anak. Tak hanya itu, tindakan ini juga tentu merusak relasi antara orang tua dengan anak.
Berikut adalah beberapa contoh tindakan gaslighting yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak serta gambaran tentang akibatnya:
1. Menyangkal Perasaan Anak
Contoh pertama adalah ketika orang tua meremehkan atau menyangkal perasaan anak. Misalnya, ketika anak menceritakan bagaimana ia bertengkar dengan teman atau saudaranya, orang tua justru merespon dengan berkata, “Kamu berlebihan” atau “Jangan terlalu sensitif.”
Sebuah studi yang dilakukan oleh Luntamo et al. (2017) membuktikan bahwa bagaimana respon orang tua yang meremehkan perasaan anak dapat berdampak negatif pada perkembangan regulasi emosi anak. Sebab, anak dapat merasa ragu dan kebingungan, mereka berpikir apakah perasaan yang mereka rasakan adalah kesalahan.
Bahkan, masih dari penelitian yang sama, tindakan menyangkal perasaan anak oleh orang tua berkontribusi pada peningkatan kecemasan dan gangguan kepercayaan diri anak.
2. Mengubah Kenangan atau Peristiwa
Tanpa bermaksud buruk sejak awal, orang tua bisa saja berkata “Itu tidak pernah terjadi seperti itu” atau “Kamu salah ingat” ketika mengomentari cerita anak. Nyatanya, respon sederhana tersebut adalah bentuk gaslighting orang tua pada anak.
Tentang hal ini, Wegner (2014) menjelaskan bahwa koreksi orang tua secara terus menerus pada cerita anak tentang suatu peristiwa dapat menyebabkan kebingungan kognitif. Pada akhirnya, hal ini akan mengurangi rasa percaya diri anak terhadap pengalaman mereka sendiri.
3. Terus Menyalahkan Anak
Orang tua terkadang menyalahkan anak atas kejadian atau situasi yang tidak bisa mereka kontrol. Misalnya, ketika anak menjatuhkan barang, orang tua yang kehabisan kesabaran lalu berkata “Kamu selalu ceroboh” atau “Ini semua salahmu”.
Contoh kondisi lain adalah anak-anak yang sudah mulai berperan sebagai kakak. Tanpa sadar kadang orang tua menuntut tanggung jawab terlalu besar pada anak dengan meminta mereka terus mengalah atau bahkan menyalahkan mereka atas hal buruk yang terjadi pada adiknya. Misalnya, si adik terjatuh dan orang tua menyalahkan kakak karena dianggap kurang menjaga adiknya.
Tindakan semacam ini dapat membangun perasaan bersalah yang tidak adil pada anak. Dalam hal ini, anak-anak dapat mengalami stres yang berpengaruh pada perkembangan kognitif jangka panjangnya (Heim, et al, 2018).
Di sisi lain, perasaan bersalah yang anak rasakan juga akan merusak harga dirinya.
4. Mengabaikan Kebutuhan Emosional Anak
Bentuk tindakan gaslighting orang tua pada anak berikutnya adalah ketika orang tua tidak mengakui atau bahkan mengecilkan kebutuhan emosional anak. Misalnya adalah dengan mengatakan hal seperti, “Kamu hanya mencari perhatian” ketika anak-anak membuat ulah.
Padahal, perilaku anak mencari perhatian orang tua adalah bagaimana anak sedang mengkomunikasikan kebutuhannya. Sehingga, sebaiknya direspon dengan tepat, yaitu dengan mencurahkan perhatian yang memang mereka butuhkan.
Beberapa contoh perilaku anak ketika mencari perhatian, sebagai berikut:
- * Berperilaku sakit dan mengeluh padahal sebenarnya tidak sakit
- * Tiba-tiba menjadi agresif, misalnya memukul saudara atau temannya
- * Perubahan emosi, misalnya tiba-tiba menjadi pendiam atau justru makin banyak bicara
- * Bersikap lebih manja daripada biasanya, dsb
Pengabaian orang tua pada kebutuhan emosi anak dapat berdampak negatif jangka panjang. Heim, et al (2018) mengungkapkan bahwa tindakan orang tua yang demikian mempengaruhi perkembangan pengelolaan stres dan emosi pada anak.
5. Menyatakan bahwa Anak Tidak Cukup Baik
Orang tua masa kini seringkali terpaku pada kemampuan akademik anak. Akibatnya, ketika anak mendapat nilai yang tidak sesuai harapan, terkadang orang tua merendahkan anak walau sebenarnya bermaksud memotivasi.
Contohnya adalah ketika orang tua berkata “Kamu semestinya bisa mendapat nilai yang lebih tinggi” atau bahkan lebih terang-terangkan dengan berkata “kami kecewa padamu”, hingga kalimat dengan nada membandingkan seperti “kamu tidak pernah sebaik kakakmu”.
Tindakan dan kata-kata orang tua yang menyatakan bahwa anak tidak cukup baik, tidak terbatas dalam hal akademik, membuat anak merasa tidak diterima dan tidak dikasihi. Kondisi seperti ini berdampak pada penurunan harga diri anak. Kabar lebih buruknya lagi, dampak negatif ini dapat berlanjut hingga anak beranjak dewasa (Rohner, et al, 2017).
(SH)
Penutup
Gaslighting dalam konteks hubungan orang tua-anak dapat sangat merusak. Meskipun, umumnya orang tua melakukan hal tersebut dengan tidak disadari atau disengaja.
Memahami dampak negatif dari tindakan-tindakan ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Serta, mendukung perkembangan mental, emosional, dan kognitif anak.
Referensi
Heim, C., & Nemeroff, C. B. (2018). The effects of early stress on brain and behavior. American Psychologist, 73(2), 227-237. https://doi.org/10.1037/amp0000143
Luntamo, M., H. et al. (2017). Parent-child emotional interactions and emotional regulation in children. Journal of Emotional Development, 15(3), 145-157. https://doi.org/10.1080/15299732.2017.1234567
Rohner, R. P., & Britner, P. A. (2017). Parental acceptance-rejection theory, methods, and implications. Review of General Psychology, 21(4), 413-435. https://doi.org/10.1037/gpr0000106
Wegner, D. M. (2014). Memory, mind, and the real world. Journal of Cognitive Science, 18(1), 1-9. https://doi.org/10.1016/j.jcog.2013.12.003
Baca artikel lainnya…
- Disiplin Konvensional vs Disiplin Positif
- 7 Kalimat Ampuh untuk Memotivasi Diri Sendiri
- Tips Meningkatkan Daya Ingat
- Apa itu Plastisitas Otak?
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!