Hari valentine seringkali dipahami sebagai perayaan cinta antar pasangan. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang masih single, momen ini bisa memicu rasa sepi atau ketidakpuasan akan hidup.

Padahal,  hari valentine sebenarnya bukan hanya untuk mereka yang sudah memiliki pasangan. Sebab, hari valentine adalah momen untuk merayakan segala bentuk cinta, termasuk cinta pada diri sendiri. 

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana para single bisa mengubah perspektif tentang hari valentine dan menjadikannya sebagai pengingat untuk merayakan cinta pada diri sendiri atau self-love. Seperti kita ketahui, cinta pada diri sendiri adalah hal penting bagi kesehatan mental kita.

Berikut ini beberapa pembahasan mengenai bagaimana merayakan cinta pada diri sendiri untuk para single:

1. Mengapa Cinta pada Diri Sendiri Itu Penting?

Cinta diri  atau self-love adalah fondasi bagi kesehatan emosional dan kesejahteraan psikologis kita. Ini adalah kemampuan untuk menerima dan menghargai diri kita sendiri, baik dalam kekurangan maupun kelebihan. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat cinta diri yang sehat cenderung lebih adaptif, memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, dan mampu mengelola stres dengan lebih baik (Neff, 2011).

Perlu diingat juga bahwa cinta pada diri sendiri  bukan hanya tentang merasa baik tentang diri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk kualitas hubungan kita dengan orang lain.

2. Bagaimana Merayakan Hari Valentine dengan Cinta pada Diri Sendiri?

Bagi para single, hari valentine bisa menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan cinta kepada diri sendiri. Ini bukan hanya tentang memberikan hadiah atau coklat, tetapi juga tentang merawat tubuh, pikiran, dan emosi. 

Berikut beberapa cara untuk merayakan hari valentine dengan penuh cinta diri:

a. Melakukan Aktivitas yang Menyenangkan

Rencanakan aktivitas sederhana yang bisa membuatmu merasa bahagia ketika melakukannya. Misalnya, menonton film, mencoba resep masakan baru, membeli dan membaca buku baru, dan sebagainya.

Penelitian oleh Diener & Tay (2019) menunjukkan bahwa melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

b. Menciptakan Rutinitas Perawatan Diri

Selain aktivitas yang bersifat momentum, kita juga bisa menjadikan hari valentine sebagai titik awal untuk menciptakan rutinitas perawatan diri. Contohnya adalah mendaftar dan mulai membuat jadwal untuk berolahraga di gym, pergi salon untuk spa, atau bahkan sekedar jadwal untuk berendam air panas di rumah.

Walau nampak sederhana dan seperti rutinitas biasa, cobalah untuk mulai memaknai rutinitas ini sebagai penghargaan bagi diri sendiri. Homan, et al (2019) mengatakan bahwa kebiasaan perawatan diri yang rutin dapat meningkatkan tingkat kepuasan hidup dan kesejahteraan psikologis.

c. Menulis Surat Cinta untuk Diri Sendiri

Pernahkah menerima sebuah surat berisi pujian dan ucapan terima kasih? Ekspresi positif seperti ini rupanya mampu meningkatkan rasa keberhargaan diri dan kebahagiaan (Fennell, 2018). Jadi, kenapa tidak mencoba melakukannya pada diri sendiri?

Di momen hari valentine ini, cobalah untuk menulis sebuah surat pribadi berisi ucapan terima kasih atas setiap perjuangan dan perbuatan baik yang telah kita lakukan pada diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.

3. Pentingnya Menumbuhkan Kecintaan pada Diri Sendiri Secara Berkelanjutan

Merayakan cinta diri di hari valentine bukan hanya tentang satu hari saja, tetapi juga membangun kebiasaan positif yang dapat kita jalani setiap hari. Hal ini kita lakukan demi meningkatkan kualitas kesejahteraan diri jangka panjang (Kern et al., 2020).

Namun perlu diingat juga bahwa cinta diri bukan berarti menjadi egois atau mengabaikan orang lain, melainkan memahami bahwa kita perlu memberi perhatian pada diri sendiri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain.

4. Bagaimana Jika ada Perasaan Negatif di Hari Valentin?

Budaya masyarakat mengenai hari valentine kadang membuat para single merasakan perasaan negatif seperti sepi, rendah diri, dan kecewa. Dalam hal ini, kita perlu kembali mengingat bahwa perasaan negatif adalah hal normal dan tidak ada yang salah dalam menjadi single.

Momen hari valentine ini dapat menjadi ajang untuk menantang diri sendiri dalam mengelola perasaan negatif. Seligman, et al (2017) mengungkapkan bahwa kemampuan untuk menerima perasaan negatif dan tidak menghakimi diri sendiri juga sangat kita butuhkan dalam merawat kesehatan mental.

Penerimaan diri adalah kunci. Cobalah untuk berbicara dengan diri sendiri dengan cara yang lebih penuh kasih sayang. Jika kamu merasa kesepian, ingatlah bahwa perasaan tersebut tidak perlu dihindari, melainkan diterima dan diproses. Ini adalah bagian dari mencintai diri sendiri, yaitu memberi ruang pada perasaan negatif dan membiarkan diri merasakannya tanpa rasa malu atau rasa bersalah.

Penutup

Hari valentine bukan hanya tentang cinta antar pasangan, tetapi juga tentang mencintai diri sendiri. Merayakan cinta pada diri sendiri di hari valentine adalah salah satu langkah awal untuk membentuk mental yang lebih sejahtera kini dan jangka panjang.

(SH)

Referensi

Diener, E., & Tay, L. (2019). Subjective well-being and life satisfaction. Psychology of Well-Being: Theory, Research, and Practice, 9(1), 23–42. https://doi.org/10.1186/s13612-019-0159-5

Fennell, M. (2018). The role of self-compassion in the development of depression. Journal of Social and Clinical Psychology, 37(5), 366–381. https://doi.org/10.1521/jscp.2018.37.5.366

Homan, K. J., et al. (2019). The role of self-care in mental health and wellness. Psychology & Health, 34(3), 263–279. https://doi.org/10.1080/08870446.2019.1562324

Kern, M. L., et al. (2020). Building well-being: The impact of personal growth and self-improvement. Psychological Science, 31(6), 807–823. https://doi.org/10.1177/0956797620912890

Neff, K. D. (2011). Self-compassion: The proven power of being kind to yourself. William Morrow.

Seligman, M. E., et al. (2017). Well-being and mental health. Journal of Clinical Psychology, 73(9), 1123–1135. https://doi.org/10.1002/jclp.22443

Baca artikel lainnya…

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!