Hambatan komunikasi dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pada usia dini, perkembangan kemampuan berkomunikasi merupakan aspek yang sangat penting karena menjadi dasar untuk kemampuan akademis dan sosial anak di kemudian hari.
Hambatan komunikasi yang umum dialami anak adalah berupa gangguan bicara dan bahasa. Anak yang mengalami gangguan berbicara akan mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas.. Sedangkan anak dengan gangguan bahasa akan kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa secara efektif..
Penting untuk dipahami bahwa setiap anak melewati proses perkembangan bicara dan bahasa yang berbeda-beda. Namun, deteksi dini terhadap gangguan bicara dan bahasa akan sangat membantu dalam memberikan intervensi yang tepat apabila diperlukan.
Tanpa penanganan yang tepat, gangguan ini dapat berlanjut sampai usia sekolah dan dapat memengaruhi perkembangan sosial serta akademik anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan tenaga medis untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan ini agar anak mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat sedini mungkin.
Berikut ini akan membahas lebih dalam mengenai gangguan bicara dan bahasa pada anak usia dini, faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendeteksi dan menangani gangguan tersebut.
Pengertian Gangguan Bicara
Gangguan bicara berkaitan dengan kesulitan dalam menghasilkan suara dan mengucapkan kata, ada 3 bentuk gangguan bicara, antara lain :
– Artikulasi
Yaitu, gangguan dalam bicara dan produksi bunyi. Artikulasi yang baik berarti suara yang dihasilkan jelas dan mudah dipahami oleh orang lain. Sebaliknya, gangguan artikulasi dapat menyebabkan kesulitan dalam pengucapan beberapa bunyi yang bisa mengarah pada kesalahan pengucapan
– Suara
Yaitu berkaitan dengan pola titi nada/pitch dan kekerasan suara. Dalam komunikasi verbal, hal ini membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan ekspresif
– Kelancaran
Gangguan dalam kelancaran bicara berupa gagap yang ditandai dengan kesulitan dalam menghasilkan kata-kata secara lancar
Pengertian Gangguan Bahasa
Gangguan bahasa berkaitan dengan kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa, ada 2 macam, yaitu :
– Gangguan Bahasa Ekspresif
Yaitu kesulitan dalam menggunakan kata-kata atau kalimat untuk mengungkapkan pemikiran atau perasaan. Anak mungkin memiliki kosakata yang terbatas atau kesulitan merangkai kalimat untuk mengungkapkan maksudnya.
– Gangguan Bahasa Reseptif
Yaitu kesulitan dalam memahami kata-kata atau kalimat yang diucapkan oleh orang lain. Anak mungkin kesulitan menerima instruksi atau memahami percakapan.
Faktor-faktor yang memengaruhi Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal dan faktor internal, antara lain :
– Faktor Genetik
Faktor genetik atau bawaan dapat memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa anak. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan keterlambatan bicara atau gangguan bahasa mungkin lebih berisiko mengalami hal yang sama.
– Stimulasi Lingkungan
Interaksi dengan orang tua, pengasuh, dan lingkungan sekitar sangat penting dalam perkembangan bicara dan bahasa. Anak yang sering diajak berbicara, dibacakan buku, dan diajak berdiskusi akan lebih cepat mengembangkan keterampilan bicara dan berbahasa.
– Peran Orang Tua dan Pengasuh
Orang tua dan pengasuh memegang peranan utama dalam stimulasi bicara dan bahasa anak. Pola komunikasi yang positif, seperti mendengarkan anak, memberi respons yang tepat, dan menggunakan kosakata yang kaya, sangat memengaruhi perkembangan bicara dan berbahasa.
– Kualitas Interaksi Sosial
Anak yang sering berinteraksi dengan teman sebaya, saudara, atau orang dewasa lain akan memiliki kesempatan lebih besar untuk belajar bicara dan bahasa. Komunikasi yang melibatkan percakapan dua arah cenderung mempercepat kemampuan berbicara.
– Faktor Kognitif dan Perkembangan Otak
Perkembangan kognitif anak yang sehat, seperti kemampuan memori dan perhatian, berpengaruh besar pada kemampuan bahasa. Anak-anak yang memiliki perkembangan otak yang baik biasanya akan lebih cepat menguasai bahasa.
– Faktor Pendidikan
Akses dan kualitas pendidikan anak di usia dini sangat mendukung perkembangan bahasa. Program pendidikan yang memperkenalkan anak pada berbagai aktivitas berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi dengan teman sebaya dan guru dapat mempercepat perkembangan berbicara dan berbahasa.
– Bahasa yang Digunakan Di Rumah
Anak yang tumbuh di lingkungan dengan lebih dari satu bahasa (bilingual) atau memiliki variasi dialek dapat mengalami perkembangan bahasa yang berbeda. Namun, anak-anak biasanya mampu menguasai beberapa bahasa jika diberikan stimulasi yang cukup.
– Kondisi Fisik dan Kesehatan
Masalah pendengaran, gangguan pada mulut dan tenggorokan, atau masalah kesehatan lainnya dapat menghambat kemampuan bicara anak. Pemeriksaan kesehatan yang baik sangat penting untuk memastikan tidak ada gangguan fisik yang menghalangi perkembangan bicara dan bahasa.
– Emosi dan Kesejahteraan Mental
Stres, kecemasan, atau masalah emosional pada anak dapat memengaruhi perkembangan bicara dan bahasa. Anak-anak yang merasa aman dan didukung emosionalnya cenderung berkembang dengan lebih baik dalam keterampilan bicara dan berbahasa.
– Paparan Media Daring
Paparan terhadap media seperti televisi, komputer, atau aplikasi yang edukatif dapat memengaruhi perkembangan bahasa. Penggunaan media yang positif, yang mempromosikan aktivitas berbicara dan mendengarkan, dapat menjadi faktor pendukung yang bermanfaat.
Langkah-Langkah untuk Mendeteksi dan Menangani Gangguan Bicara dan Bahasa
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua maupun pendidik untuk mencegah mengenali dan menangani gangguan bicara dan bahasa pada anak usia dini:
1. Deteksi Dini
– Pemantauan Perkembangan: Orang tua, pendidik, dan tenaga medis harus selalu memantau perkembangan bahasa anak sejak usia dini. Jika anak tidak menunjukkan kemampuan berbicara atau memahami bahasa sesuai dengan tahapan perkembangan yang diharapkan, segera lakukan evaluasi.
– Konsultasi dengan Profesional: Jika ditemukan gejala gangguan bicara atau bahasa, penting untuk berkonsultasi dengan ahli seperti terapis wicara (speech therapist) atau psikolog anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
2. Penanganan dan Terapi
– Terapi Bicara dan Bahasa: Terapi ini bertujuan untuk membantu anak mengatasi kesulitan berbicara dan memahami bahasa. Terapis wicara akan menggunakan berbagai teknik untuk merangsang dan memperbaiki keterampilan bicara dan bahasa anak.
– Pendekatan Individual: Setiap anak membutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan kondisinya. Misalnya, anak dengan gangguan bahasa ekspresif akan lebih fokus pada pengembangan kosakata dan keterampilan berbicara, sedangkan anak dengan gangguan bahasa reseptif lebih difokuskan pada pemahaman dan penerimaan instruksi.
– Pelatihan Orang Tua dan Lingkungan: Orang tua perlu dilibatkan dalam proses terapi dengan diberi pelatihan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak secara efektif, misalnya dengan memberikan waktu lebih lama untuk merespons atau mengajukan pertanyaan yang sederhana.
– Intervensi Dini: Semakin dini gangguan ini terdeteksi, semakin besar kemungkinan anak untuk mengatasi masalah tersebut dengan intervensi yang tepat.
– Pendidikan dan Sosialisasi : Mengajak anak berinteraksi dengan teman-temannya, berbicara dalam situasi sosial, dan memberikan kesempatan untuk belajar di lingkungan yang mendukung dapat membantu memperbaiki kemampuan bahasa mereka. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan yang melibatkan berbicara dan mendengarkan akan lebih mudah mengembangkan keterampilan komunikasi.
Dengan mengenali tanda-tanda gangguan bicara dan bahasa sejak dini serta memberikan penanganan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan komunikasi mereka dengan lebih baik dan dapat berkembang dalam kehidupan sosial dan akademis mereka.
Penulis: Anastasia Fanny Damayanti, M.Psi, Psikolog (Psikolog Jenjang TK-SD BPK PENABUR Jakarta)
Referensi:
Manipuspika Y. S, Sudarwati E. (2019). Phonological Development of Children With Speech Delay. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 17-20.
Istiqlal, A. N. (2021). Gangguan Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) Pada Anak Usia 6 Tahun. PRESCHOOL, 209-210.
Baca artikel lainnya…
- Tips Orang Tua Mendampingi Anak dengan Kecanduan
- Dilema Menolong: Mengapa Kita Kadang Membantu dan Kadang Diam
- Hari Valentine Bagi Para Single: Merayakan Cinta pada Diri Sendiri
- Cara Mengenali dan Menghadapi Anak Keras Kepala dan Anak Kuat Hati
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!