Para murid sekolah Tendai dulu mempelajari meditasi sebelum Zen masuk ke Jepang. Empat dari mereka yang merupakan sahabat karib berjanji satu sama lain untuk berdiam diri dalam meditasi selama tujuh hari.
Pada hari pertama, semuanya berdiam diri. Meditasi mereka dimulai dengan baik, tetapi ketika malam tiba dan lampu minyak mulai redup, salah satu murid tidak dapat menahan diri untuk berseru kepada seorang pelayan: “Perbaiki lampu-lampu itu.”
Murid kedua terkejut mendengar murid pertama berbicara. “Kita tidak boleh mengatakan sepatah kata pun,” katanya.
“Kalian berdua bodoh. Mengapa kalian berbicara?” tanya murid ketiga.
“Hanya aku yang tidak berbicara,” simpul murid keempat.
Cerita ini dikisahkan oleh Paul Reps, Zen Flesh, Zen Bones.
Moral: Menahan lidah adalah tugas yang sulit. Terlebih, dunia sosial media membuat kita semakin mudah bersuara tanpa menggerakkan lidah. Sudah mampukah kita menahannya?
Diadaptasi dari https://themindcollection.com/stories-with-a-moral/
Cerita Inspiratif lain..