[:en]
Jakarta – Sabtu, 8 September 2018, Parents Cell Group (PCG) di SMAK 3 PENABUR Jakarta diawali dengan menyangikan lagu “Pujian Bapa Surgawi” dan doa pembukaan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Wakil Kepsek Bidang Sapras, yaitu Bpk Danang untuk membuka rangkaian kegiatan.
Pembicara kemudian mengawali materi mengenai komunikasi efektif antara orangtua dengan anak remaja. Remaja berada dalam tahap perkembangan yang identik dengan pencarian identitas diri. Pada masa ini, remaja sedang terus mencari tahu tentang dirinya dengan mencari role model yang dirasa sesuai dengan diri mereka. Demikian tak mengherankan jika kemudian menjadi mudah terjadi “miss komunikasi” antara remaja dengan orangtua karena orangtua selalu dibandingkan anak remajanya dengan masa remaja para orangtua dulu.
Peran orangtua diperlukan dalam hal ini adalah :
1. Mendengarkan Aktif dalam memahami anak remaja.
2. Fokus pada apa yangg akan di bicarakan dengan anak.
3. Memahami apa yg dirasakan anak remaja sehingga bisa merasakan emosi anak.
4. Berikan kesempatan pada anak menyampaikan apa yang ingin di sampaikan dan melakukan apa yang ingin mereka lakukan walau orangtua tahu apa akibatnya nanti.
Melalui kegiatan ini diharapkan para orangtua semakin siap untuk menjadi tempat curhat anak-anak remajanya.
Penulis: Naomi Lestaria (Guru BK SMAK 3 PENABUR Jakarta)
Editor: SH
[:id]
Jakarta – Sabtu, 8 September 2018, Parents Cell Group (PCG) di SMAK 3 PENABUR Jakarta diawali dengan menyangikan lagu “Pujian Bapa Surgawi” dan doa pembukaan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Wakil Kepsek Bidang Sapras, yaitu Bpk Danang untuk membuka rangkaian kegiatan.
Pembicara kemudian mengawali materi mengenai komunikasi efektif antara orangtua dengan anak remaja. Remaja usia 13-15 tahun berada dalam tahap perkembangan yang identik dengan pencarian identitas diri. Pada masa ini, remaja sedang terus mencari tahu tentang dirinya dengan mencari role model yang dirasa sesuai dengan diri mereka. Demikian tak mengherankan jika kemudian menjadi mudah terjadi “miss komunikasi” antara remaja dengan orangtua karena orangtua selalu dibandingkan anak remajanya dengan masa remaja para orangtua dulu.
Peran orangtua diperlukan dalam hal ini adalah :
1. Mendengarkan Aktif dalam memahami anak remaja.
2. Fokus pada apa yangg akan di bicarakan dengan anak.
3. Memahami apa yg dirasakan anak remaja sehingga bisa merasakan emosi anak.
4. Berikan kesempatan pada anak menyampaikan apa yang ingin di sampaikan dan melakukan apa yang ingin mereka lakukan walau orangtua tahu apa akibatnya nanti.
Melalui kegiatan ini diharapkan para orangtua semakin siap untuk menjadi tempat curhat anak-anak remajanya.
Penulis: Naomi Lestaria (Guru BK SMAK 3 PENABUR Jakarta)
Editor: SH
[:]