[:en]
Beberapa waktu yang lalu, seorang lelaki menghukum putrinya yang masih kecil karena menyia-nyiakan gulungan kertas pembungkus berwarna emas yang mahal. Karena penggunaan uang yang ketat, pria ini menjadi marah ketika anak itu mencoba menghias sebuah kotak untuk diletakkan di bawah pohon Natal.
Namun demikian, putri kecil itu justru kemudian membawa hadiah itu kepada ayahnya pada hari Natal dan berkata, “Ini untukmu, ayah.”
Pria itu menjadi malu dengan reaksi berlebihannya beberapa hari sebelumnya, tetapi kemarahannya terus berlanjut ketika dia membuka kotak itu dan melihat bahwa kotak itu kosong. Dia berteriak pada pada putrinya, “Kamu tidak tahu, ketika kamu memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalam?”
Putri kecil itu menatap ayahnya dengan air mata berlinang dan menangis, “Oh ayah, tidak kosong sama sekali. Aku meniup ciuman ke dalam kotak. Semuanya untukmu, ayah.”
Pria ini tersentak dan sangat terpukul. Dia memeluk putrinya, dan memohon maaf padanya.
Beberapa waktu kemudian, putri kecilnya itu meninggal dalam kecelakaan. Ayahnya menyimpan kotak emas di samping tempat tidurnya selama bertahun-tahun. Setiap kali dia merasa sedih, dia akan mengeluarkan ciuman imajiner dan mengingat cinta dari putrinya yang telah diletakkan di sana.”
Moral: Setiap kita sangat mungkin melihat dari sudut pandang yang berbeda. Lambatlah untuk marah dan tegurlah orang lain dengan cinta.
Sumber: thoughtcatalog.com (dengan penyesuaian)
Baca cerita inspiratif lainnya
- Seorang Pria dan Keledai Kesayangannya
- Hiu yang Menyerah pada Umpan
- Solusi di Balik Peta
- Memenangkan Turnamen Judo dengan Satu Lengan
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini[:id]
Beberapa waktu yang lalu, seorang lelaki menghukum putrinya yang masih kecil karena menyia-nyiakan gulungan kertas pembungkus berwarna emas yang mahal. Karena penggunaan uang yang ketat, pria ini menjadi marah ketika anak itu mencoba menghias sebuah kotak untuk diletakkan di bawah pohon Natal.
Namun demikian, putri kecil itu justru kemudian membawa hadiah itu kepada ayahnya pada hari Natal dan berkata, “Ini untukmu, ayah.”
Pria itu menjadi malu dengan reaksi berlebihannya beberapa hari sebelumnya, tetapi kemarahannya terus berlanjut ketika dia membuka kotak itu dan melihat bahwa kotak itu kosong. Dia berteriak pada pada putrinya, “Kamu tidak tahu, ketika kamu memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalam?”
Putri kecil itu menatap ayahnya dengan air mata berlinang dan menangis, “Oh ayah, tidak kosong sama sekali. Aku meniup ciuman ke dalam kotak. Semuanya untukmu, ayah.”
Pria ini tersentak dan sangat terpukul. Dia memeluk putrinya, dan memohon maaf padanya.
Beberapa waktu kemudian, putri kecilnya itu meninggal dalam kecelakaan. Ayahnya menyimpan kotak emas di samping tempat tidurnya selama bertahun-tahun. Setiap kali dia merasa sedih, dia akan mengeluarkan ciuman imajiner dan mengingat cinta dari putrinya yang telah diletakkan di sana.”
Moral: Setiap kita sangat mungkin melihat dari sudut pandang yang berbeda. Lambatlah untuk marah dan tegurlah orang lain dengan cinta.
Sumber: thoughtcatalog.com (dengan penyesuaian)
Baca cerita inspiratif lainnya
- Seorang Pria dan Keledai Kesayangannya
- Hiu yang Menyerah pada Umpan
- Solusi di Balik Peta
- Memenangkan Turnamen Judo dengan Satu Lengan
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini
[:]