Liburan memang menyenangkan. Namun sayangnya, liburan tidak mungkin berlangsung selamanya. Seperti saat ini, libur lebaran telah berakhir dan sudah waktunya untuk kembali pada rutinitas kerja.
Tentang hal ini, Vogel, et al (2021) menyebutkan bahwa liburan membuat keterlibatan kita pada ‘urusan’ kantor menjadi menurun. Sebabnya tentu tak lain adalah karena selama liburan kita menjadi lebih terlibat pada keluarga maupun aktivitas lain selama libur.
Menurunnya keterlibatan berdampak pada produktivitas kerja yang menjadi tidak optimal begitu kita kembali bekerja.
Misalnya, kita mungkin jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk tugas sederhana yang sebelum libur dapat kita kerjakan dengan cepat. Contoh lainnya, kita bahkan mungkin melupakan hal-hal penting terkait pekerjaan, seperti kata sandi surel atau aplikasi kerja lainnya.
Lantas, bagaimana cara mengembalikan produktivitas kerja pasca liburan? Yuk, ikuti beberapa tips berikut ini:
1. Menyusun Prioritas
Tips pertama adalah menyusun prioritas dengan kesadaran penuh. Hoffmann, et al (2020) mengungkapkan bahwa daftar pekerjaan yang disusun berdasar prioritas adalah bantuan yang cukup memadai untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal.
Daftar tugas kerja berdasar prioritas akan membantu kita menghindari stimulus berlebih karena kita mengingat bahwa ada beberapa tugas yang harus diselesaikan. Daftar ini membuat kita dapat bekerja dengan tenang karena tahu pasti bahwa tidak ada pekerjaan yang akan terlewat. Sehingga, kita bisa benar-benar fokus mengerjakan tugas yang sedang kita kerjakan saat ini.
Di sisi lain, kesadaran penuh atau mindful saat menyusun prioritas kerja juga tak kalah penting. Hal ini disampaikan oleh Kabat-Zinn, et al (2023). Mindful saat menyusun prioritas kerja membantu kita untuk membuat daftar kerja yang bertanggung jawab sehingga semua dapat diselesaikan dengan efektif, efisien, dan meminimalkan terjadinya kesalahan.
2. Menyiapkan Tempat Kerja
Langsung memulai pekerjaan besar atau berat begitu sampai di tempat kerja seusai liburan mungkin memang bukan ide yang bagus. Paradise, et al, dalam Journal of Environmental Psychology (2018) menyarankan agar kita menyiapkan tempat kerja sebagai hal pertama untuk dilakukan.
Tentang hal ini, cobalah untuk mengontrol hal-hal yang memang dapat dikontrol untuk membuat situasi kerja lebih nyaman. Misalnya, memastikan meja kerja, komputer, dan alat kerja lainnya dalam kondisi bersih; ruangan kerja cukup terang; serta tidak ada gangguan seperti bau atau bising.
Hal sederhana semacam ini dapat membantu kita untuk kembali bekerja dengan nyaman sehingga kita lebih cepat memulihkan produktivitas pasca liburan.
3. Kembali pada Rutinitas Baik
Sebelum liburan kita mungkin sudah memiliki rutinitas baik untuk merawat diri; seperti pola makan yang sehat dan teratur, rutin olahraga, dan waktu tidur yang cukup. Semua rutinitas baik ini sangat mungkin menjadi berantakan selama liburan.
Jadi, saat ini adalah waktunya untuk kembali pada semua rutinitas baik tersebut. Semua rutinitas baik ini adalah bentuk kepedulian kita pada diri sendiri yang akan membantu tubuh dan psikis kita menjadi lebih siap untuk kembali bekerja dan mencapai produktivitas yang optimal (Gomez-Borges, et al, 2022).
4. Cukup Istirahat
Tips terakhir adalah cukup istirahat. Terutama apabila kita menghabiskan liburan dengan bepergian keluar kota, maka sebaiknya kita sudah cukup istirahat sebelum kembali bekerja. Waktu istirahat atau tidur adalah kesempatan bagi tubuh untuk memulihkan diri setelah kita menguras cukup banyak energi selama perjalanan panjang saat liburan.
Hal ini juga didukung oleh artikel yang ditulis oleh Newsom dan Singh (2023) yang mengungkapkan bahwa tidur cukup membantu fungsi kognitif; antara lain dalam hal mempertahankan fokus dan meminimalkan terjadi kesalahan. Selain itu, cukup tidur juga baik untuk mempertahankan kesejahteraan atau well-being.
Penutup
Kembali bekerja pasca liburan panjang seringkali memang tidak mudah. Bukan karena tugas-tugas kerja yang sulit, tetapi karena penurunan keterlibatan kita pada ‘urusan’ kantor selama liburan membuat fisik dan psikis kita tidak bisa langsung siap untuk kembali bekerja.
Menerapkan beberapa tips yang telah dibahas diatas dapat membantu fisik dan psikis lebih siap sehingga produktivitas kerja dapat segera kembali optimal.
(SH)
Referensi:
Gomez-Borges, et al (2022) Self-care at Work Matters: How Job and Personal Resources mediate between Self-Care and Psychological Well-being. Journal of Work and Organizational Psychology, 38(1):000-000. DOI:10.5093/jwop2022a15
Hoffmann, Mareike. et al (2020) Two sources of task prioritization: The interplay of effector-based and task order-based capacity allocation in the PRP paradigm. Springer, Jun 12;82(7):3402–3414. doi: 10.3758/s13414-020-02071-6
Kabat-Zinn, J., Hanh, T. N., & Aben, A. (2023). Mindful planning and its impact on work-life balance. Journal of Organizational Behavior, 44(1), 55-63
Newsom, Rob. Sing Abhinav (2023) Effects of Sleep Deprivation. Published on https://www.sleepfoundation.org/. Accessed on March 27, 2025.
Paradise, Caroline, et al. (2018). Workspace design and its effect on productivity. Journal of Environmental Psychology, 77, 101-112.
Vogel, R, et al (2021) Daily Engagement and Productivity: The Importance of the Speed of Engagement. Journal of Applied Psychology, 107(9). DOI:10.1037/apl0000958
Baca artikel lainnya…
- Tips Mudik Lebaran Bersama Anak-Anak
- Mengenal Hambatan Komunikasi pada Anak dan Tips Mengatasinya
- Tips Orang Tua Mendampingi Anak dengan Kecanduan
- Dilema Menolong: Mengapa Kita Kadang Membantu dan Kadang Diam
Ikuti akun Instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!