Kesiapan belajar anak tidak hanya ditentukan oleh aspek kognitif seperti kecerdasan atau pengetahuan dasar, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan regulasi diri yang dikenal sebagai fungsi eksekutif (executive function).
Fungsi eksekutif adalah sekumpulan keterampilan mental yang membantu individu dalam merencanakan, memusatkan perhatian, mengingat instruksi, dan melakukan beberapa tugas secara bersamaan. Pada anak usia dini hingga usia sekolah dasar, kemampuan ini memainkan peran penting dalam mendukung proses belajar yang efektif.
Pada artikel ini kita akan membahas konsep fungsi eksekutif, bagaimana fungsi ini berkembang pada anak, serta peran pentingnya dalam menunjang kesiapan belajar.
Konsep Fungsi Eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan komponen dari kontrol diri yang melibatkan tiga domain utama, yaitu:
- * Inhibisi (pengendalian diri), yaitu kemampuan untuk menahan dorongan atau respons impulsif.
- * Memori kerja (working memory), kemampuan untuk menyimpan dan mengolah informasi dalam jangka pendek.
- * Fleksibilitas kognitif,yaitu kemampuan untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya atau menyesuaikan diri dengan perubahan aturan atau konteks.
Fungsi eksekutif berkembang secara bertahap, dimulai sejak masa kanak-kanak dan mencapai kematangan pada usia dewasa muda. Area otak yang terutama bertanggung jawab terhadap fungsi ini adalah korteks prefrontal, yang terus berkembang sepanjang masa kanak-kanak dan remaja.
Perkembangan fungsi eksekutif pada anak pada usia prasekolah, antara lain adalah: anak mulai menunjukkan kemampuan dasar fungsi eksekutif seperti mengendalikan emosi, mengikuti instruksi dua langkah, dan mulai mengingat aturan.
Memasuki usia sekolah dasar, anak diharapkan dapat menunjukkan peningkatan dalam konsentrasi, mengatur waktu, serta mengelola tugas-tugas yang lebih kompleks secara mandiri.
Lingkungan rumah, kualitas pengasuhan, serta pengalaman bermain yang kaya sangat memengaruhi perkembangan fungsi eksekutif. Anak yang terbiasa bermain permainan imajinatif, mengikuti aturan permainan kelompok, serta terlibat dalam kegiatan fisik atau seni cenderung memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik.
Fungsi Eksekutif dan Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar mencakup kemampuan anak untuk memasuki lingkungan belajar formal dengan keterampilan yang mendukung keberhasilan akademik dan sosial. Fungsi eksekutif berperan besar dalam hal ini, antara lain:
- * Fokus perhatian
Anak yang mampu mempertahankan perhatian lebih siap untuk mengikuti instruksi guru dan menyelesaikan tugas sekolah.
- * Regulasi emosi
Anak yang dapat mengelola frustrasi atau kekecewaan lebih mampu bertahan dalam kegiatan belajar yang menantang.
- * Perencanaan dan organisasi
Fungsi ini membantu anak menyusun strategi dalam menyelesaikan tugas, memahami urutan aktivitas, dan mengelola waktu.
Beberapa studi menunjukkan bahwa fungsi eksekutif yang kuat pada usia dini memprediksi pencapaian akademik yang lebih baik di kemudian hari, khususnya dalam bidang literasi dan matematika.
Strategi Meningkatkan Fungsi Eksekutif Anak
Untuk membantu anak mengembangkan fungsi eksekutif yang optimal, orang tua dan pendidik dapat menerapkan beberapa pendekatan berikut:
- * Permainan berstruktur seperti permainan papan, teka-teki, yang melatih kontrol diri dan memori kerja.
- * Latihan kesadaran diri (mindfulness), seperti latihan pernapasan atau yoga anak.
- * Rutinitas harian yang konsisten akan membantu anak belajar mengatur waktu dan tanggung jawab. Misalnya dengan membuat jadwal harian seperti sikat gigi sebelum tidur dan berdoa setiap bangun pagi.
- * Pujian atas proses, bukan hasil, untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dan fleksibilitas dalam berpikir.
Penutup
Fungsi eksekutif adalah fondasi penting dalam mendukung kesiapan belajar anak. Dengan memahami dan mendukung perkembangan fungsi ini sejak dini, orang tua dan pendidik dapat membantu anak membangun keterampilan yang akan menopang keberhasilan mereka, tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Anastasia Fanny, M.Psi., Psi. (Psikolog Jenjang TK-SD BPK PENABUR Jakarta)
Referensi:
Best, J. R., & Miller, P. H. (2010). A developmental perspective on executive function. Child Development, 81(6), 1641–1660. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2010.01499.x
Blair, C., & Raver, C. C. (2015). School readiness and self-regulation: A developmental psychobiological approach. Annual Review of Psychology, 66, 711–731. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-010814-015221
Baca artikel lainnya…
Fenomena Anak Zaman Sekarang: Ucapan Kasar..
Bagaimana Mengatasi Tantangan Hidup yang Terasa Penuh Tekanan?