[:en]

Uni Eropa (EU) dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengundang mahasiswa di kawasan Asia Tenggara untuk mendaftar program beasiswa SHARE periode keempat.

Beasiswa tersebut ditawarkan untuk menempuh studi di perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara atau Eropa selama satu semester selama periode Desember 2017 sampai Agustus 2018.

Deputi Sekretaris Jenderal Komunitas Sosial-Budaya ASEAN, Vongthep Arthakaivalvatee, mengatakan beasiswa ini merupakan hasil kerjasama khusus ASEAN dan Uni Eropa. Tujuannya untuk memberdayakan mahasiswa berprestasi agar dapat meraih karir yang mereka pilih sekaligus untuk bertukar pemahaman dan pengalaman.

“Sebuah sistem pendidikan tinggi regional yang efektif terpusat pada sebuah skema beasiswa yang kuat bagi mahasiswa adalah elemen kunci dalam mempromosikan keterhubungan masyarakat,” ujar Vongthep di Jakarta, Kamis (14/9/2017)).

Vongthep melanjutkan, peningkatan student mobility atau mobilitas mahasiswa menjadi prioritas ASEAN dan telah ditetapkan dalam Rencana Kerja ASEAN (ASEAN Work Plan) dalam bidang pendidikan periode 2016-2020. Hal itu juga termuat dalam Deklarasi Kuala Lumpur untuk Pendidikan Tinggi pada 2015 lalu.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Francisco Fontan, menambahkan bahwa kolaborasi program beasiswa ASEAN dan Uni Eropa ini menyiapkan 500 beasiswa untuk para mahasiswa di Asia Tenggara.

“Ini kesempatan sekali seumur hidup bagi para mahasiswa di Asia Tenggara. Di Eropa, program Erasmus+ telah memberikan pembelajaran kepada kami selama 30 tahun yang lalu mengenai betapa pentingnya belajar keluar negeri bagi pengembangan karir setiap individu dalam membangun sebuah komunitas kawasan,” ucap Fontan.

Salah satu penerima beasiswa SHARE periode kedua Normawati Susanto mengatakan bahwa pertukaran mahasiswa bukanlah tentang duduk di kelas dan belajar serta mentransfer nilai kuliah. Lebih dari itu, lanjut dia, ini tentang kesempatan bertemu orang-orang baru dan mempelajari budaya mereka.

“Dengan begitu kita bisa memahami diri kita sehingga kita dapat lebih menghormati bahkan menjadi lebih bijaksana,” ujar mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang mendapat kesempatan belajar di Universitas Mandalay Myanmar ini.

Tahun ini pendaftaran beasiswa SHARE resmi dibuka Rabu (13/9/2017) kemarin dan akan ditutup pada Jumat (10/11/2017) mendatang. Dalam periode keempat ini ada 175 beasiswa yang disediakan bagi para mahasiswa di ASEAN.

Informasi lebih lanjut terkait persyaratan dan tata cara pendaftaran beasiswa ini dapat diakses melalui laman www.share-asean.eu.

Sumber: edukasi.kompas.com[:id]

Uni Eropa (EU) dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengundang mahasiswa di kawasan Asia Tenggara untuk mendaftar program beasiswa SHARE periode keempat.

Beasiswa tersebut ditawarkan untuk menempuh studi di perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara atau Eropa selama satu semester selama periode Desember 2017 sampai Agustus 2018.

Deputi Sekretaris Jenderal Komunitas Sosial-Budaya ASEAN, Vongthep Arthakaivalvatee, mengatakan beasiswa ini merupakan hasil kerjasama khusus ASEAN dan Uni Eropa. Tujuannya untuk memberdayakan mahasiswa berprestasi agar dapat meraih karir yang mereka pilih sekaligus untuk bertukar pemahaman dan pengalaman.

“Sebuah sistem pendidikan tinggi regional yang efektif terpusat pada sebuah skema beasiswa yang kuat bagi mahasiswa adalah elemen kunci dalam mempromosikan keterhubungan masyarakat,” ujar Vongthep di Jakarta, Kamis (14/9/2017)).

Vongthep melanjutkan, peningkatan student mobility atau mobilitas mahasiswa menjadi prioritas ASEAN dan telah ditetapkan dalam Rencana Kerja ASEAN (ASEAN Work Plan) dalam bidang pendidikan periode 2016-2020. Hal itu juga termuat dalam Deklarasi Kuala Lumpur untuk Pendidikan Tinggi pada 2015 lalu.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Francisco Fontan, menambahkan bahwa kolaborasi program beasiswa ASEAN dan Uni Eropa ini menyiapkan 500 beasiswa untuk para mahasiswa di Asia Tenggara.

“Ini kesempatan sekali seumur hidup bagi para mahasiswa di Asia Tenggara. Di Eropa, program Erasmus+ telah memberikan pembelajaran kepada kami selama 30 tahun yang lalu mengenai betapa pentingnya belajar keluar negeri bagi pengembangan karir setiap individu dalam membangun sebuah komunitas kawasan,” ucap Fontan.

Salah satu penerima beasiswa SHARE periode kedua Normawati Susanto mengatakan bahwa pertukaran mahasiswa bukanlah tentang duduk di kelas dan belajar serta mentransfer nilai kuliah. Lebih dari itu, lanjut dia, ini tentang kesempatan bertemu orang-orang baru dan mempelajari budaya mereka.

“Dengan begitu kita bisa memahami diri kita sehingga kita dapat lebih menghormati bahkan menjadi lebih bijaksana,” ujar mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang mendapat kesempatan belajar di Universitas Mandalay Myanmar ini.

Tahun ini pendaftaran beasiswa SHARE resmi dibuka Rabu (13/9/2017) kemarin dan akan ditutup pada Jumat (10/11/2017) mendatang. Dalam periode keempat ini ada 175 beasiswa yang disediakan bagi para mahasiswa di ASEAN.

Informasi lebih lanjut terkait persyaratan dan tata cara pendaftaran beasiswa ini dapat diakses melalui laman www.share-asean.eu.

Sumber: edukasi.kompas.com

[:]