[:en]

Apakah Anda pernah merasa tidak pantas menjadi seorang ibu? Merasa bahwa mendidik anak merupakan sesuatu yang terlalu berat, sehingga tak layak dilakukan oleh seseorang seperti Anda? Apakah Anda kerap kali merasa selalu salah dalam mendidik anak, dan putus asa karena tidak bisa menemukan jawabannya meski sudah mencari ke mana-mana?

Anda tidak sendiri, percayalah!

Ada begitu banyak ibu yang merasa tidak pantas, bahkan merasa gagal dalam membesarkan anak. Ibu bekerja merasa tidak bisa memberikan cukup waktu untuk menemani anaknya tumbuh besar. Ibu rumah tangga merasa tidak tahu lagi harus melakukan apa, karena menemani anak telah menjadi rutinitas yang membosankan. Atau ibu yang merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan anak karena berbagai keterbatasan.

Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang di luar kemampuan Anda. Maka, ketika Anda diberikan anugerah berupa anak, Anda sudah pasti dipersiapkan juga dengan kemampuan menjadi seorang ibu. Seperti setiap penyakit pasti ada obatnya, begitu juga dengan kelahiran yang sudah satu paket dengan kesiapan.

Tekanan mengenai kelayakan ini biasanya memang muncul dari lingkungan sekitar. Apalagi di era serba modern ini, Anda akan menatapi layar yang penuh dengan foto-foto keluarga ideal dari teman-teman atau orang lain. Kemudian Anda akan merasa tidak mampu melakukan hal yang sama, maka merasa tak layak.

Percayalah, setiap keluarga memiliki masalahnya sendiri-sendiri yang tidak dipamerkan. Setiap orangtua memiliki kendala, dan begitu juga Anda. Menjadi ibu bukan perkara layak atau tak layak, berhasil atau tidak berhasil. Sebab tidak ada standar baku mengenai hal tersebut.

Setiap keluarga memiliki standar keberhasilannya masing-masing dan tak perlu sama. Apalagi jika mengingat bahwa kita manusia, dan bukan benda elektronik yang semuanya pasti sama persis. Ya, tidak ada anak yang sama, maka Anda tak perlu khawatir ketika si kecil belum bisa membaca sementara anak seusianya telah lancar membaca hingga menulis.

Sir Ken Robinson dalam presentasinya di TED pernah menceritakan sebuah kisah menarik. Ada seorang ibu yang datang ke dokter spesialis karena anaknya dianggap mengalami disabilitas mental. Ia tidak bisa konsentrasi di kelas, dan tidak memiliki kemampuan yang sama dengan teman-temannya. Ketika itu, dokter berbincang sebentar dengan ibu dan anak, lalu menyalakan musik dan mengajak ibunya keluar dari ruangan.

Meninggalkan anak perempuan dan musik dari radionya dalam ruangan, sementara keduanya mengintip dari balik pintu. Pemandangan yang mereka lihat berikutnya merupakan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan sang ibu. Si anak yang sendirian, mulai menari dengan diiringi musik di dalam kantor. Dokter kemudian hanya mengatakan “Anak Anda tidak sakit, ia adalah penari” maka dokter menyarankan agar si anak didaftarkan ke sekolah menari.

Anak itu adalah Gillian Lynne, koreografer ternama untuk drama musikal Phantom of the Opera dan Cats. Gillian pun pernah menyatakan bahwa dirinya hanya harus bergerak, untuk berpikir. Ia bukan anak yang gagal, ia hanya berbeda. Apa salahnya dengan berbeda?

Maka, tidak ada orang yang tak layak menjadi ibu karena anaknya dianggap gagal, sebab sebetulnya tidak ada anak gagal. Anak, bukan mesin cuci yang bisa saja menjadi produk gagal karena kesalahan produksi. Anak, adalah manusia yang bisa saja berbeda satu sama lain. Seperti juga kita, orang dewasa.

Mengapa Anda harus merasa tidak layak? Mungkin Anda hanya jenuh, dan butuh waktu sebentar untuk refreshing. Karena tugas utama ibu adalah mengenal anaknya kemudian membantu si anak untuk mengenal dirinya sendiri. Dan hal itu tidak terlalu sulit, sebab, siapa lagi di dunia ini yang paling mengenal kita selain ibu?

Berhentilah merepotkan apa kata orang, atau membandingkan anak Anda dengan anak orang lain. Anda, dan semua perempuan di dunia yang diberikan rezeki berupa anak, adalah ibu. Dan semua ibu, layak menjadi ibu.

Sumber: Keluarga.com

[:id]

Apakah Anda pernah merasa tidak pantas menjadi seorang ibu? Merasa bahwa mendidik anak merupakan sesuatu yang terlalu berat, sehingga tak layak dilakukan oleh seseorang seperti Anda? Apakah Anda kerap kali merasa selalu salah dalam mendidik anak, dan putus asa karena tidak bisa menemukan jawabannya meski sudah mencari ke mana-mana?

Anda tidak sendiri, percayalah!

Ada begitu banyak ibu yang merasa tidak pantas, bahkan merasa gagal dalam membesarkan anak. Ibu bekerja merasa tidak bisa memberikan cukup waktu untuk menemani anaknya tumbuh besar. Ibu rumah tangga merasa tidak tahu lagi harus melakukan apa, karena menemani anak telah menjadi rutinitas yang membosankan. Atau ibu yang merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan anak karena berbagai keterbatasan.

Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang di luar kemampuan Anda. Maka, ketika Anda diberikan anugerah berupa anak, Anda sudah pasti dipersiapkan juga dengan kemampuan menjadi seorang ibu. Seperti setiap penyakit pasti ada obatnya, begitu juga dengan kelahiran yang sudah satu paket dengan kesiapan.

Tekanan mengenai kelayakan ini biasanya memang muncul dari lingkungan sekitar. Apalagi di era serba modern ini, Anda akan menatapi layar yang penuh dengan foto-foto keluarga ideal dari teman-teman atau orang lain. Kemudian Anda akan merasa tidak mampu melakukan hal yang sama, maka merasa tak layak.

Percayalah, setiap keluarga memiliki masalahnya sendiri-sendiri yang tidak dipamerkan. Setiap orangtua memiliki kendala, dan begitu juga Anda. Menjadi ibu bukan perkara layak atau tak layak, berhasil atau tidak berhasil. Sebab tidak ada standar baku mengenai hal tersebut.

Setiap keluarga memiliki standar keberhasilannya masing-masing dan tak perlu sama. Apalagi jika mengingat bahwa kita manusia, dan bukan benda elektronik yang semuanya pasti sama persis. Ya, tidak ada anak yang sama, maka Anda tak perlu khawatir ketika si kecil belum bisa membaca sementara anak seusianya telah lancar membaca hingga menulis.

Sir Ken Robinson dalam presentasinya di TED pernah menceritakan sebuah kisah menarik. Ada seorang ibu yang datang ke dokter spesialis karena anaknya dianggap mengalami disabilitas mental. Ia tidak bisa konsentrasi di kelas, dan tidak memiliki kemampuan yang sama dengan teman-temannya. Ketika itu, dokter berbincang sebentar dengan ibu dan anak, lalu menyalakan musik dan mengajak ibunya keluar dari ruangan.

Meninggalkan anak perempuan dan musik dari radionya dalam ruangan, sementara keduanya mengintip dari balik pintu. Pemandangan yang mereka lihat berikutnya merupakan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan sang ibu. Si anak yang sendirian, mulai menari dengan diiringi musik di dalam kantor. Dokter kemudian hanya mengatakan “Anak Anda tidak sakit, ia adalah penari” maka dokter menyarankan agar si anak didaftarkan ke sekolah menari.

Anak itu adalah Gillian Lynne, koreografer ternama untuk drama musikal Phantom of the Opera dan Cats. Gillian pun pernah menyatakan bahwa dirinya hanya harus bergerak, untuk berpikir. Ia bukan anak yang gagal, ia hanya berbeda. Apa salahnya dengan berbeda?

Maka, tidak ada orang yang tak layak menjadi ibu karena anaknya dianggap gagal, sebab sebetulnya tidak ada anak gagal. Anak, bukan mesin cuci yang bisa saja menjadi produk gagal karena kesalahan produksi. Anak, adalah manusia yang bisa saja berbeda satu sama lain. Seperti juga kita, orang dewasa.

Mengapa Anda harus merasa tidak layak? Mungkin Anda hanya jenuh, dan butuh waktu sebentar untuk refreshing. Karena tugas utama ibu adalah mengenal anaknya kemudian membantu si anak untuk mengenal dirinya sendiri. Dan hal itu tidak terlalu sulit, sebab, siapa lagi di dunia ini yang paling mengenal kita selain ibu?

Berhentilah merepotkan apa kata orang, atau membandingkan anak Anda dengan anak orang lain. Anda, dan semua perempuan di dunia yang diberikan rezeki berupa anak, adalah ibu. Dan semua ibu, layak menjadi ibu.

Sumber: Keluarga.com[:]