[:en]

Jakarta – Kamis, 14 Desember 2017 merupakan hari yang spesial di Psikoedukatif. Tim Psikoedukatif bersama siswa-siswi Terapi merayakan Natal bersama. Tema perayaan Natal tahun ini adalah Setia dan Sukacita.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun”. Siswa-siswi sangat antusias menyanyikan lagu tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Diana Bachri selaku Pengurus Bidang Pendidikan BPK PENABUR Jakarta.

Natal kali ini kita mengundang Kak Antony untuk menyampaikan cerita Natal. Kak Antony menceritakan tentang Sukri si anak nakal yang bermimpi bertemu orang majus yang membawa persembahan dan diajak ke Bethlehem mengikuti bintang timur. Sukri bersedia mengikutinya dan mau berubah menjadi setia serta menjadi anak yang bersuka cita.

Setelah cerita Natal, beberapa siswa membawa lilin dan bintang natal dengan diiringi nyanyian “Malam Kudus” dari anak-anak yang lain. Dilanjutkan menyanyikan lagu “Adalah Sukacita”. Anak-anak menyanyi riang dan bergerak lincah.

Kemudian siswa-siswi melakukan aktivitas dengan membuat hiasan Natal yang bertuliskan “Setia dan Sukacita”. Aktivitas dilakukan berkelompok yang didampingi oleh para Terapis.

Acara perayaan Natal diakhiri dengan makan bersama, dan sebelum pulang anak-anak mendapat bingkisan Natal.

Penulis: Anastasia Fanny (Psikolog Psikoedukatif – Lapendik)

[:id]

Jakarta – Kamis, 14 Desember 2017 merupakan hari yang spesial di Psikoedukatif. Tim Psikoedukatif bersama siswa-siswi Terapi merayakan Natal bersama. Tema perayaan Natal tahun ini adalah Setia dan Sukacita.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun”. Siswa-siswi sangat antusias menyanyikan lagu tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Diana Bachri selaku Pengurus Bidang Pendidikan BPK PENABUR Jakarta.

Natal kali ini kita mengundang Kak Antony untuk menyampaikan cerita Natal. Kak Antony menceritakan tentang Sukri si anak nakal yang bermimpi bertemu orang majus yang membawa persembahan dan diajak ke Bethlehem mengikuti bintang timur. Sukri bersedia mengikutinya dan mau berubah menjadi setia serta menjadi anak yang bersuka cita.

Setelah cerita Natal, beberapa siswa membawa lilin dan bintang natal dengan diiringi nyanyian “Malam Kudus” dari anak-anak yang lain. Dilanjutkan menyanyikan lagu “Adalah Sukacita”. Anak-anak menyanyi riang dan bergerak lincah.

Kemudian siswa-siswi melakukan aktivitas dengan membuat hiasan Natal yang bertuliskan “Setia dan Sukacita”. Aktivitas dilakukan berkelompok yang didampingi oleh para Terapis.

Acara perayaan Natal diakhiri dengan makan bersama, dan sebelum pulang anak-anak mendapat bingkisan Natal.

Penulis: Anastasia Fanny (Psikolog Psikoedukatif – Lapendik)

[:]