Jakarta – Hari Selasa, 5 April 2018 seksi BK & Psikoedukatif, Bagian Lapendik BPK PENABUR Jakarta kembali mengadakan acara apresiasi siswa Terapi Edukatif (TE). Pada tahun ini, acara apresiasi siswa mengangkat tema “I’m Special”. Sesuai dengan tema tersebut, acara ini bertujuan agar siswa TE memiliki citra diri yang positif sehingga mereka bisa menjadi lebih percaya diri. Acara ini dirancang sedemikian rupa sehingga siswa TE dapat menampilkan kemampuannya di depan teman-teman dan orangtuanya. Baik pembawa maupun pengisi acara dilakukan oleh siswa-siswi TE sendiri.
Acara dibuka dengan ajakan MC, yaitu Glenn (Kls 2) dan Angel (Kls 3) untuk bernyanyi pujian “Mari Kita Bersukaria”, “Hari Ini Harinya Tuhan”, dan “Yesus Pokok dan Kita Carangnya”. Melalui pujian tersebut, peserta diajak untuk bersukaria dan memuji Tuhan karena acara ini merupakan acara yang Tuhan izinkan untuk terjadi. Khusus untuk pujian “Yesus Pokok dan Kita Carangnya”, siswa TE beserta orangtuanya diminta menyanyikannya dengan gerakan. Selain untuk membangun kedekatan antara orangtua-anak, gerakan pada nyanyian tersebut bertujuan untuk menjadi ice breaking sebelum masuk pada inti acara apresiasi yang telah disiapkan.
Acara dilanjutkan dengan doa pembuka yang dibawakan oleh Kepala Seksi BK dan Psikoedukatif, Ibu Lisa Kumalanty kemudian kata sambutan oleh Kepala Bagian Lapendik BPK PENABUR Jakarta, Ibu Seminari Darmanto. Pada kata sambutan tersebut, Ibu Seminari mengapresiasi kegiatan rutin tahunan apresiasi siswa yang diadakan oleh seksi BK & Psikoedukatif. Tanpa adanya dukungan dari orangtua siswa, acara yang telah disiapkan ini tidak akan berjalan dengan optimal.
Penampilan siswa TE pertama adalah Newton (TK B). Newton mampu menghafalkan dengan baik lima sila Pancasila. Setelah siswa tersebut tampil, Ibu Seminari kembali memimpin seluruh peserta untuk menyanyikan Mars BPK PENABUR. Dengan sikap tegak dan mengepalkan tangan kanan di dada, seluruh peserta bernyanyi dengan sikap hormat. Selanjutnya MC mengajak seluruh peserta untuk menyanyikan lagu tema acara apresiasi tahun ini, yaitu “I’m Special”. Lagu tersebut cukup singkat namun memiliki pesan moral yang baik bagi siswa TE, yaitu mereka diajarkan bahwa mereka adalah siswa yang spesial dengan kondisi mereka apa adanya.
Callysta (TK B) melanjutkan acara dengan penampilannya bernyanyi lagu “Pergi Belajar”. Setelah penampilan Callysta, Ibu Ika (Terapis) memberikan pengantar untuk aktivitas yang akan dilakukan orangtua bersama dengan siswa mereka. Aktivitas yang dilakukan bersama adalah menyusun kepingan puzzle yang bila disatukan maka akan terbentuk wajah masing-masing siswa TE. Aktivitas tersebut bertujuan agar orangtua dan siswa dapat menikmati waktu kebersamaannya. Mereka juga dapat saling bekerjasama untuk dapat menyelesaikan puzzle yang telah disiapkan. Sebelum memulai menyusun puzzle, Ibu Ika mengarahkan orangtua untuk menuliskan apresiasi mereka kepada anak-anaknya pada bagian belakang puzzle tersebut dan menyatakan apresiasi mereka kepada anak-anaknya secara langsung.
Acara dilanjutkan dengan penampilan siswa TE kembali, yaitu George (TK A) yang membawakan puisi “Pesawat Terbang” dan Mason (KB) yang mampu membaca dalam Bahasa Inggris. Setelah mereka menampilkan kebolehannya, Ibu Lieke Handoko (Terapis) meminta orangtua memasangkan pin yang akan dibagikan. Pin tersebut bertuliskan “I’m Special” sesuai dengan tema acara apresiasi ini. Melalui pemasangan Pin, orangtua diajak untuk kembali memberikan apresiasi kepada anak-anak mereka. Orangtua dipersilahkan untuk mengekspresikan rasa kasih mereka melalui perkataan, ciuman atau pelukan yang hangat. Setelah itu, sebagai ungkapan rasa terima kasih siswa atas kasih yang diberikan orangtuanya, maka siswa yang sebelumnya diberikan makanan diminta untuk memberikannya kepada orangtua mereka masing-masing.
Setelah setiap siswa memberikan makanan pada orang tuanya sebagai ucapan terima kasih, MC kembali mengajak peserta untuk menyanyikan lagu tema acara apresiasi yang kemudian dilanjutkan dengan kesan dan pesan dari orangtua siswa terhadap layanan terapi. Orangtua siswa yang memberikan testimoninya terhadap layanan terapi edukatif adalah Ibu dari Rania (TK B) dan Ibu Angelica Lim (kls 3). Secara umum, mereka merasakan perubahan positif yang cukup signifikan dari anak mereka yang dipercayakan untuk diberikan terapi di bagian Psikoedukatif. Mereka berdoa agar layanan yang diberikan dapat terus dipertahankan sehingga bisa menjadi berkat bagi orang banyak, khususnya siswa-siswi TE. Acara ditutup oleh Ibu Julianita Suryadjaya selaku Koordinator Terapi Edukatif. Pada penutup tersebut Ibu Julianita kembali mengingatkan peserta yang datang bahwa setiap siswa yang datang pada acara apresiasi merupakan siswa yang spesial.
“Siswa-siswa tidak dapat mengingat Anda pada hal-hal materi yang Anda berikan tetapi pada perasaan menghargai mereka.” (Richard L. Evans)
Penulis: Indra Tanuwijaya (Psikolog BPK PENABUR Jakarta)