[:en]
Musim semi telah tiba di negara Jepang, dimulai dari pertengahan Maret dan berakhir sekitar pertengahan bulan juni. Di Jepang, musim semi ditunggu hampir semua lapisan masyarakat, baik itu warga asli maupun warga asing. Bahkan tak jarang wisatawan internasional berkunjung ke Jepang pada bulan Maret dan April, hanya khusus untuk melihat bunga sakura.
Bunga sakura adalah ciri khas atau kebanggaan dari negara matahari terbit ini. Kita dapat menemukan pohon sakura hampir di seluruh pelosok Jepang. Ya, sakura memang ditanam bebas di seluruh pemukiman di Jepang. Bahkan motif bunga sakura juga dipakai untuk menjadi dekorasi atau motif perlengkapan rumah tangga, kimono, dan hiasan serta barang-barang lainnya.
Keunikan dari bunga sakura ini adalah ketika melihatnya, maka yang terlihat pertama kali adalah bunga ini akan mekar tanpa adanya sehelai daun.
Kenapa begitu?
Karena daun dari bunga sakura justru akan tumbuh setelah bunganya mekar. Bunga sakura hanya akan mekar sekitar satu sampai dua minggu, sebelum tertiup angin dan terkena hujan. Setelah itu bunganya akan rontok dan barulah daunnya akan muncul dan akan terus tumbuh hingga musim panas berakhir.
Dalam kurun waktu seminggu sampai dua minggu inilah seluruh masyarakat Jepang bertamasya dengan keluarga. Tamasya akan dilakukan di bawah pohon sakura, sehingga menghabiskan waktu bersama-sama orang terdekat sambil menikmati cantiknya bunga sakura. Kegiatan tamasya ini disebut dengan istilah Hanami.
Hanami, dengan membawa bento atau bekal dari rumah atau masak-masak di lokasi tamasya seperti barbeque party, selalu dipergunakan untuk berkumpul bersama keluarga setiap tahunnya. Itulah sebabnya musim semi selalu disambut antusias oleh warga Jepang.
Tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang dalam melakukan hanami bukan sekadar bertamasya. Selalu ada alasan bagi mereka dalam melakukan suatu kegiatan. Mekar dan bergugurannya bunga sakura, adalah bukti bahwa tidak ada kehidupan yang kekal di dunia. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil kita dari muka bumi ini.
Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Pergunakan momen-momen berharga untuk melakukan hal-hal menyenangkan. Berbuat baiklah selalu kepada semua orang dan tetaplah bermanfaat buat orang lain.
Seperti bunga sakura, yang hanya tumbuh dan mekar sebentar saja. Tetapi saat ia mekar, ia selalu memberikan kebahagiaan buat semua orang. Ia selalu menjadi tempat sebuah keluarga atau sanak saudara berkumpul, bersenda gurau dan menghabiskan waktu bersama-sama. Ia selalu menjadi inspirasi bagi siapa saja yang melihatnya.
Penulis: Irni Fatma Satyawati (keluarga.com)
[:id]
Musim semi telah tiba di negara Jepang, dimulai dari pertengahan Maret dan berakhir sekitar pertengahan bulan juni. Di Jepang, musim semi ditunggu hampir semua lapisan masyarakat, baik itu warga asli maupun warga asing. Bahkan tak jarang wisatawan internasional berkunjung ke Jepang pada bulan Maret dan April, hanya khusus untuk melihat bunga sakura.
Bunga sakura adalah ciri khas atau kebanggaan dari negara matahari terbit ini. Kita dapat menemukan pohon sakura hampir di seluruh pelosok Jepang. Ya, sakura memang ditanam bebas di seluruh pemukiman di Jepang. Bahkan motif bunga sakura juga dipakai untuk menjadi dekorasi atau motif perlengkapan rumah tangga, kimono, dan hiasan serta barang-barang lainnya.
Keunikan dari bunga sakura ini adalah ketika melihatnya, maka yang terlihat pertama kali adalah bunga ini akan mekar tanpa adanya sehelai daun.
Kenapa begitu?
Karena daun dari bunga sakura justru akan tumbuh setelah bunganya mekar. Bunga sakura hanya akan mekar sekitar satu sampai dua minggu, sebelum tertiup angin dan terkena hujan. Setelah itu bunganya akan rontok dan barulah daunnya akan muncul dan akan terus tumbuh hingga musim panas berakhir.
Dalam kurun waktu seminggu sampai dua minggu inilah seluruh masyarakat Jepang bertamasya dengan keluarga. Tamasya akan dilakukan di bawah pohon sakura, sehingga menghabiskan waktu bersama-sama orang terdekat sambil menikmati cantiknya bunga sakura. Kegiatan tamasya ini disebut dengan istilah Hanami.
Hanami, dengan membawa bento atau bekal dari rumah atau masak-masak di lokasi tamasya seperti barbeque party, selalu dipergunakan untuk berkumpul bersama keluarga setiap tahunnya. Itulah sebabnya musim semi selalu disambut antusias oleh warga Jepang.
Tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang dalam melakukan hanami bukan sekadar bertamasya. Selalu ada alasan bagi mereka dalam melakukan suatu kegiatan. Mekar dan bergugurannya bunga sakura, adalah bukti bahwa tidak ada kehidupan yang kekal di dunia. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil kita dari muka bumi ini.
Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Pergunakan momen-momen berharga untuk melakukan hal-hal menyenangkan. Berbuat baiklah selalu kepada semua orang dan tetaplah bermanfaat buat orang lain.
Seperti bunga sakura, yang hanya tumbuh dan mekar sebentar saja. Tetapi saat ia mekar, ia selalu memberikan kebahagiaan buat semua orang. Ia selalu menjadi tempat sebuah keluarga atau sanak saudara berkumpul, bersenda gurau dan menghabiskan waktu bersama-sama. Ia selalu menjadi inspirasi bagi siapa saja yang melihatnya.
Penulis: Irni Fatma Satyawati (keluarga.com)
[:]