[:en]Thinking Out of the Box (Inspirational Short Stories)

Di sebuah kota kecil di Italia, ratusan tahun yang lalu, hiduplah seorang pemilik usaha kecil yang berhutang banyak uang kepada seorang rentenir. Si rentenir adalah orang yang sangat tua dan tidak menarik yang kebetulan menyukai putri pemilik usaha itu.

Dia memutuskan untuk menawarkan kesepakatan kepada pengusaha ini untuk menghapus utangnya. Namun, ia memberikan syarat bahwa hanya akan menghapus utang jika dia dapat menikahi putri pengusaha itu.

Si rentenir mengatakan bahwa dia akan menempatkan dua kerikil ke dalam tas, satu putih dan satu hitam.

Gadis itu kemudian harus meraih tas dan mengambil kerikil. Jika itu hitam, utang akan dihapus, tetapi rentenir itu akan menikahinya. Jika itu putih, utang juga akan dihapus, tetapi gadis itu tidak harus menikahi rentenir.

Berdiri di jalan berkerikil-kerikil di taman si pengusaha, si rentenir membungkuk dan mengambil dua kerikil. Saat dia memungutnya, gadis itu menyadari bahwa dia mengambil dua kerikil hitam dan menempatkannya di dalam tas.

Dia kemudian meminta si gadis untuk memasukan tangan ke tas dan mengambil satu kerikil.

Gadis ini secara alami memiliki dua pilihan untuk apa yang dia bisa lakukan:

  • Jangan memilih kerikil dari tas.
    Ambil kedua kerikil keluar dari kantong dan paparkan bahwa si rentenir telah berbuat curang.
  • Pilih kerikil dari tas dengan baik karena tahu itu hitam dan mengorbankan diri demi kebebasan ayahnya.

Gadis ini justru melakukan hal lain. Dia mengeluarkan kerikil dari tas, dan sebelum melihatnya “tanpa sengaja” menjatuhkannya ke tanah, ke tengah-tengah kerikil lainnya. Dia berkata kepada rentenir;

Oh, betapa kikuknya aku. Tidak apa-apa, jika Anda memeriksa ke dalam kantong untuk melihat yang tersisa,  Anda akan tahu kerikil yang saya pilih tadi.

Kerikil yang tersisa di kantong jelas berwarna hitam, dan karena si retenir tidak mau terekspos, ia harus bermain seolah-olah kerikil yang dijatuhkan si gadis adalah putih, dan membersihkan utang ayahnya.

Moral dari cerita: Selalu mungkin untuk mengatasi situasi sulit melalui pemikiran di luar kotak, dan tidak menyerah pada satu-satunya opsi yang Anda pikir harus Anda pilih.

Sumber: https://wealthygorilla.com/ (dengan penyesuaian)[:id]Thinking Out of the Box (Inspirational Short Stories)

Di sebuah kota kecil di Italia, ratusan tahun yang lalu, hiduplah seorang pemilik usaha kecil yang berhutang banyak uang kepada seorang rentenir. Si rentenir adalah orang yang sangat tua dan tidak menarik yang kebetulan menyukai putri pemilik usaha itu.

Dia memutuskan untuk menawarkan kesepakatan kepada pengusaha ini untuk menghapus utangnya. Namun, ia memberikan syarat bahwa hanya akan menghapus utang jika dia dapat menikahi putri pengusaha itu.

Si rentenir mengatakan bahwa dia akan menempatkan dua kerikil ke dalam tas, satu putih dan satu hitam.

Gadis itu kemudian harus meraih tas dan mengambil kerikil. Jika itu hitam, utang akan dihapus, tetapi rentenir itu akan menikahinya. Jika itu putih, utang juga akan dihapus, tetapi gadis itu tidak harus menikahi rentenir.

Berdiri di jalan berkerikil-kerikil di taman si pengusaha, si rentenir membungkuk dan mengambil dua kerikil. Saat dia memungutnya, gadis itu menyadari bahwa dia mengambil dua kerikil hitam dan menempatkannya di dalam tas.

Dia kemudian meminta si gadis untuk memasukan tangan ke tas dan mengambil satu kerikil.

Gadis ini secara alami memiliki dua pilihan untuk apa yang dia bisa lakukan:

  • Jangan memilih kerikil dari tas.
    Ambil kedua kerikil keluar dari kantong dan paparkan bahwa si rentenir telah berbuat curang.
  • Pilih kerikil dari tas dengan baik karena tahu itu hitam dan mengorbankan diri demi kebebasan ayahnya.

Gadis ini justru melakukan hal lain. Dia mengeluarkan kerikil dari tas, dan sebelum melihatnya “tanpa sengaja” menjatuhkannya ke tanah, ke tengah-tengah kerikil lainnya. Dia berkata kepada rentenir;

Oh, betapa kikuknya aku. Tidak apa-apa, jika Anda memeriksa ke dalam kantong untuk melihat yang tersisa,  Anda akan tahu kerikil yang saya pilih tadi.

Kerikil yang tersisa di kantong jelas berwarna hitam, dan karena si retenir tidak mau terekspos, ia harus bermain seolah-olah kerikil yang dijatuhkan si gadis adalah putih, dan membersihkan utang ayahnya.

Moral dari cerita: Selalu mungkin untuk mengatasi situasi sulit melalui pemikiran di luar kotak, dan tidak menyerah pada satu-satunya opsi yang Anda pikir harus Anda pilih.

Sumber: https://wealthygorilla.com/ (dengan penyesuaian)[:]