Terdapat satu peristiwa di kantor saya ketika seorang pekerja asing mendatangi ruangan saya memohon bantuan saya. Terdapat masalah dengan hasil rontgennya. Dimana, terdapat noda-noda putih di paru-parunya. Ini menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius. 

Ia seorang pekerja yang baik dan telah bekerja di perusahaan selama 2 tahun. Tetapi dengan hasil pemeriksaan ini, izin kerjanya tidak akan diperpanjang dan ia akan dipulangkan. Maka ia mendatangi saya meminta saya untuk membantunya mengganti rontgen tersebut dengan yang milik orang lain. 

Saya bingung. Di satu sisi ia pekerja yang baik dan saya mau membantunya. Namun di sisi yang lain, mengganti rontgennya dengan yang lain adalah satu tindakan yang salah. Jadi, saya memintanya untuk membuat rontgen yang baru saja. 

Keesokan harinya, saya menemaninya ke rumah sakit untuk urusan tersebut. Di dalam hati saya, karena saya pernah dilatih sebagai seorang perawat, melihat hasil rontgen yang pertama, saya tahu bahwa sangatlah tidak mungkin hasil rontgen yang kedua itu akan memberikan hasil yang berbeda. 

Namun, sewaktu kami menunggu hasilnya, saat kami sedang berdua di ruang tunggu, saya berkata kepadanya, “Saya akan berdoa agar Tuhan membantu Anda. Apakah Anda mau berdoa untuk meminta bantuan-Nya?” Ia kaget dan dengan lembut menolak. Karena saya sudah berkata saya akan berdoa baginya maka saya dengan diam memanjatkan doa kepada Tuhan dan menyerahkan persoalan hasil rontgen tersebut kepada Dia.

Hasil rontgen yang kedua tidak menunjukkan adanya masalah. Satu hal yang mustahil! Hal ini sangat bermakna bagi saya karena lewatnya saya mempunyai kesempatan untuk bersaksi kepada pekerja ini tentang kebaikan-Nya, bahwa Ia sesungguhnya Pencipta yang nyata dan hidup. 

Kebaikan Tuhan kepada saya, terutamanya di tempat kerja saya telah menjadi satu kesempatan yang baik untuk bersaksi kepada teman-teman kerja saya. Teman-teman kantor saya sering berkomentar, “Anda berdoa kepada Tuhan ya?” Dan memang benar, Tuhan senantiasa menjawab doa. 

Moral: Teruslah berdoa kepada Tuhan.

Diadaptasi dari https://nusahati.com/

Cerita Inspiratif lain..

Surat Izin Kerja

Para Malaikat di Halte Truk Big Wheel

Merayakan Hari Ibu Bagi Seorang Anak yang Dibuang

Kisah Nyata Tentang 57 Sen yang Menginspirasi Pembangunan Gereja