Ulangan 6:5-9
Di antara spesies burung laut, albatross merupakan burung laut terbesar. Rentang sayapnya sangat panjang, dapat mencapai sekitar 3,5 m. Burung ini banyak ditemukan di Samudra Antartika dan Pasifik Utara. Hewan yang gemar memakan ikan, cumi-cumi, dan udang ini menghabiskan 92% waktu hidupnya di laut. Burung ini tidak dilengkapi dengan anggota tubuh yang cocok untuk hidup di daratan, karena dibandingkan banyak spesies burung lainnya, albatross memiliki kaki yang paling lemah. Kakinya begitu lemah sehingga burung ini terlihat aneh dan kesulitan ketika berjalan. Kalau diperhatikan terus, kita dapat melihat bagaimana albatross sering jatuh tersandung oleh kakinya sendiri.
Ada beberapa hal yang unik dari burung laut terbesar ini. Pertama, albatross memiliki organ tubuh khusus yang berfungsi sebagai penyaring garam. Oleh karena itu, burung ini dapat dengan bebas meminum air laut, karena kandungan garam yang ada di dalam air laut akan tersaring dan keluar lewat lubang hidungnya. Hal unik kedua dari burung ini adalah kemampuannya untuk tidur sambil terbang! Burung yang senang mengikuti kapal yang sedang berlayar ini terbang dengan mengandalkan kekuatan angin serta teknik dan gaya terbang yang berbeda. Ia dapat terbang berjam-jam tanpa mengepakkan sayap selagi dirinya tertidur. Hal unik berikutnya adalah kekuatan terbang yang luar biasa. Albatross dapat terbang berbulan-bulan menjelajahi samudra tanpa singgah di daratan sama sekali. Jika dihitung-hitung, jarak tempuh albatross bisa lebih panjang dibanding panjang diameter bumi. Burung ini dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk beristirahat selagi mengelilingi dunia.
Satu pelajaran penting di sini adalah tentang pemanfaatan kesempatan, tentu pemanfaatan kesempatan untuk sesuatu yang berguna. Kita sering kali banyak membuat alasan untuk tidak membaca firman Tuhan atau berdoa. Kita mengatakan bahwa kita terlalu sibuk dengan pekerjaan, rumah tangga, waktu yang tidak memadai, terlalu lelah, dlsb. Dalam hal ini kita salah besar. Membaca firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan seharusnya tidak perlu dijadwalkan. Kita dapat melakukannya kapan saja. Kita juga mampu berkomunikasi kepada Tuhan dalam kesibukan rutinitas kita. Kita bisa berdoa selagi berkendara dalam mobil atau motor ketika lampu merah. Dalam kondisi ini kita tidak perlu menutup mata. Di sela-sela jam istirahat ketika bekerja, kita juga dapat meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan. Jika tidak ada Alkitab, kita bisa menggunakan aplikasi Alkitab di telepon genggam. Dalam menjalani pekerjaan apa pun kita bisa memuji Tuhan sambil beraktivitas. Tidak ada alasan untuk tidak sempat membaca firman, berdoa, dan memuji Dia. Kita memiliki waktu yang lebih dari cukup untuk melakukan semua itu. Pertanyaannya adalah, “Apakah kita bersedia melakukannya?” Tuhan selalu menunggu kita, mari berbincanglah denganNya!
Sumber: www.mannasorgawi.net (Dengan penyesuaian)