Penyampaian Materi oleh Ibu Yenny Mangoendaan / dokumentasi pribadi

Jakarta – Rendahnya daya juang generasi milenial dan sesudahnya menjadi kekuatiran tersendiri bagi para orangtua. Tak mau berusaha lebih serta ingin semua serba instan dan mudah adalah ciri yang paling nampak. Namun hal ini pada dasarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola asuh yang tepat. Dengan pola asuh yang tepat, tak hanya meningkatkan daya juang, orangtua juga juga dapat mengajarkan kemandirian finansial pada anak remajanya.

Mengajarkan kemandirian finansial pada remaja bukanlah hal yang terlalu dini untuk dilakukan. Justru hal ini baik agar remaja mudah mencapai kematangan finansial ketika dewasa nanti. Ibu Yenny Mangoendaan, Guru BK SMAK 8 PENABUR Jakarta, membagikan tipsnya dalam Parents Cell Group (PCG) yang diadakan Sabtu (28/9) lalu. Beberapa hal yang perlu orangtua terapkan sebagai berikut:

  1. Beri kesempatan remaja untuk memulai bisnis

Dukung remaja jika mereka ingin mencoba bisnis kekinian seperti berjualan di media sosial.

  1. Beri uang saku secukupnya, tidak perlu lebih

Dengan memberi sesuai kebutuhan, remaja akan belajar untuk mengelola uang yang ada.

  1. Tak perlu terlalu mudah membelikan barang untuk remaja

Membelikan semua keinginan anak adalah harapan semua orangtua. Namun orangtua tak perlu terlalu mudah untuk membelikan. Anak akan kurang mengerti nilai dari barang dan uang jika mendapatkannya dengan mudah.

  1. Orangtua perlu menginformasikan biaya hidup

Remaja sudah siap untuk mengerti kondisi finansial keluarganya. Dengan menginformasikan pendapatan dan pengeluaran keluarga, remaja akan belajar untuk lebih bertanggung jawab pada fasilitas yang diterima dari orangtuanya.

Dengan mengajarkan kemandirian finansial pada remaja, orangtua juga telah mendorong remaja untuk menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.

Selain menyinggung soal kemandirian finansial, Ibu Yenny juga menekankan pentingnya kepekaan orangtua dalam menjalin komunikasi yang hangat dengan anak remaja. Kesalahan sederhana dari reaksi orangtua dapat memutus keterbukaan komunikasi remaja dengan orangtuanya. Para orangtua yang hadir dalam PCG kali ini tentu mendapat bekal yang cukup untuk menghindari kesalahan reaksi ini.

Melalui kegiatan PCG yang diadakan dua kali dalam tiap tahun pelajaran ini, diharapkan dapat menjadi wadah belajar, diskusi, dan kerjasama antara orangtua dan Guru BK.

Hubungi Guru BK untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kegiatan serupa!

diskusi personal mengenai tumbuh kembang remaja / dokumentasi pribadi

Penulis: Sonia Here (Staf BK & Psikoedukatif)

Baca berita kegiatan lainnya..

Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini