Hari / Tanggal : Sabtu, 24 September 2016
Peserta : Orangtua Kelas X, XI dan XII
Tujuan Kegiatan : Memberikan informasi dan pengetahuan pada orangtua bagaimana pendekatan dan menajdi teman untuk ank anak mereka yang di usia remaja.
Tema : Remaja Dimana Sengatmu?
Pembicara : Dra. Bernadetta
Uraian Kegiatan :
Parents Cell Group dimulai tepat pukul 08.00 – 10.00 wib, di awali dengan Doa Pembukaan dan Sambutan dari Kepala SMAK PENABUR Kota Wisata, Bpk. Thomas Kristo, MM.
Materi awal dimulai dengan diskusi tentang ‘Siapa itu Remaja?’, antara lain mengenai perbedaan remaja zaman dulu (red: orang tua saat remaja dulu) dengan remaja zaman sekarang. Remaja zaman dulu selalu patuh / menurut pada orangtua dan takut menatap mata orangtua jika sedang dinasehati / dimarahi sedangkan remaja zaman sekarang apabila ditegor oleh orang tua justru menjawab, antar lain menganggap orang tuanya cerewet, bawel, sok tahu dan mau tahu urusan anaknya, dll. Bahkan jika dimarahi justru balik marah / protes. Ada apa dengan remaja sekarang? Terkadang para orangtua tidak paham akan kebutuhan remaja sekarang ini. Pada dasarnya, remaja butuh komunikasi terbuka, sikap menerima keberadaan mereka yang sedang mencari identitas mereka.
Remaja membutuhkan komunikasi dua arah dengan orangtua, bukan yang hanya menjadi pendengar apa yang orangtua sampaikan. Orang tua perlu memberikan kesempatan pada remaja untuk mengungkapkan isi atau gagasan yang ada dipikiran mereka tanpa mendikte. Memberikan pendapat yang tidak hanya menjudge/menyalahkan tetapi bersama mencari solusi sehingga mendapat win-win solution juga sebaiknya dilakukan oleh orag tua. Orangtua belajar untuk berempati dengan keadaan atau perasaan yang sedang dihadapi anak anak remaja bukan malah menyalahkan atau memarahi remaja.
Penanganan remaja putri dengan remaja putra berbeda dalam hal komunikasi. Orang tua harus memahami perbedaan ini jika sedang berkomunikasi dengan anak anak remaja mereka. Remaja Putra akan lebih mudah menangkap jika orang tua berkomunikasi sambil beraktivitas santai. Pada saat itulah orang tua dapat mengajak remaja putra menyepakati komitmen. Sedangkan Reamaja putri akan lebih mudah menangkap jika diajak bicara saat duduk bersama dan tatap muka. Bicara dari hati ke hati dengan mereka, maka mereka akan merasa diperhatikan. Banyak bahasa yang tersirat yang disampaikan oleh remaja sehingga orang tua harus pahami itu.
Orang tua harus mempunyai keterampilan dalam mendengarkan cerita para remaja; sabar tanpa memotong.
Dalam menyampaikan nasihat harus berhati-hati dengan nada / vocal bicara karena remaja mudah salah memahami hasil dari pembicaraan orang tua dengan mereka. Maka sebaiknya orang tua menghindari kata-kata kasar dan tidak menceritakan pada siapapun terlebih hal menurut mereka adalah rahasia. Dengan demikian remaja akan percaya pada orang tua untuk menyampaikan isi hati mereka.
Sesudah acara Orangtua mendapat Parents Project sebagai berikut “Mengenang masa kecil dan daftarkan emosi yang terpikir waktu mengenang masa kecil dan membagikan pengalaman kepada anak anak, apa reaksi anak anak ?????”.
Yakobus 1:19 “ Hai saudara-saudara yang ku-kasihi, Ingatlah akan hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk Mendengarkan tetapi lambat untuk Marah”. Hendaknya firman Tuhan ini menjadi penuntun orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja.
Sumber: Ibu Naomi Lestaria (Guru BK SMAK PENABUR Kota Wisata)
No Comments Yet