[:en]

picsource: Pixabay/Free-Photos

Memiliki anggota keluarga yang saling menghargai, saling mendengarkan, dan mampu mengkomunikasikan masalah-masalah satu sama lain, membuat anak-anak merasa aman secara psikologis. Untuk itu diperlukan suatu teknik berkomunikasi yang tepat antara orang tua dengan anak-anak agar terhindar dari segala kesalahpahaman sehingga anak-anak merasa aman untuk ‘bercerita’. Teknik tersebut antara lain :

  • Mendengar Aktif

Adalah teknik berkomunikasi yang digunakan saat anak memiliki masalah. Dalam hal ini orang tua perlu mendengar secara aktif, yaitu suatu proses mendengar dimana penerima (orang tua) pesan berusaha untuk mengerti perasaan pengirim (anak) pesan, atau berusaha untuk mengerti arti dari pesan yang dikirimkan. Dalam hal ini anak-anak sering tidak mau melanjutkan berkomunikasi hanya karena pada waktu akan menceritakan masalahnya, orang tua bukannya mendengarkan masalah, tetapi cenderung mengambil alih masalah dengan ikut campur tangan dan kemudian mengkritik atau menyalahkan anak.

  • Pesan Aku

Adalah teknik berkomunikasi yang dipergunakan saat orang tua mempunyai masalah. Dalam hal ini orang tua perlu secara jujur mengemukakan perasaan akibat adanya perilaku tertentu dari anak, tanpa harus ditambah dengan ungkapan-ungkapan yang menyudutkan pribadi anak seperti: “jahat”, “bandel”, “tidak tahu sopan santun”, dan sebagainya . Tanggung jawab untuk mengubah perilaku tetap diletakkan pada pundak anak-anak, tanpa harus menggunakan ungkapan negatif.

  • Metode Anti Kalah

Adalah teknik berkomunikasi dengan mencoba mencari pemecahan masalah tanpa salah satu pihak pun merasa dikalahkan. Masing-masing pihak (orang tua dan anak) dapat mengemukakan perasaan dan kepentingannya, kemudian dicari bagian-bagian yang masih mewakili kepentingan keduanya. Dengan demikian baik orang tua dan anak-anak tetap dapat mencari jalan keluar terbaik tanpa harus merasa dikorbankan kepentingannya.

Anak-anak yang unggul dan berkarakter pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan pendukung yang diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh secara optimal. Dalam hal ini keluarga (khususnya orang tua), memainkan perannya yang sangat penting.

Sudah siap menjalin komunikasi yang efektif dengan anak-anak anda?

Penulis: Anastasia Fanny (Psikolog Lapendik –  BPK PENABUR Jakarta)

 

Baca artikel psikologi lainnya:

 [:id]

picsource: Pixabay/Free-Photos

Memiliki anggota keluarga yang saling menghargai, saling mendengarkan, dan mampu mengkomunikasikan masalah-masalah satu sama lain, membuat anak-anak merasa aman secara psikologis. Untuk itu diperlukan suatu teknik berkomunikasi yang tepat antara orang tua dengan anak-anak agar terhindar dari segala kesalahpahaman sehingga anak-anak merasa aman untuk ‘bercerita’. Teknik tersebut antara lain :

  • Mendengar Aktif

Adalah teknik berkomunikasi yang digunakan saat anak memiliki masalah. Dalam hal ini orang tua perlu mendengar secara aktif, yaitu suatu proses mendengar dimana penerima (orang tua) pesan berusaha untuk mengerti perasaan pengirim (anak) pesan, atau berusaha untuk mengerti arti dari pesan yang dikirimkan. Dalam hal ini anak-anak sering tidak mau melanjutkan berkomunikasi hanya karena pada waktu akan menceritakan masalahnya, orang tua bukannya mendengarkan masalah, tetapi cenderung mengambil alih masalah dengan ikut campur tangan dan kemudian mengkritik atau menyalahkan anak.

  • Pesan Aku

Adalah teknik berkomunikasi yang dipergunakan saat orang tua mempunyai masalah. Dalam hal ini orang tua perlu secara jujur mengemukakan perasaan akibat adanya perilaku tertentu dari anak, tanpa harus ditambah dengan ungkapan-ungkapan yang menyudutkan pribadi anak seperti: “jahat”, “bandel”, “tidak tahu sopan santun”, dan sebagainya . Tanggung jawab untuk mengubah perilaku tetap diletakkan pada pundak anak-anak, tanpa harus menggunakan ungkapan negatif.

  • Metode Anti Kalah

Adalah teknik berkomunikasi dengan mencoba mencari pemecahan masalah tanpa salah satu pihak pun merasa dikalahkan. Masing-masing pihak (orang tua dan anak) dapat mengemukakan perasaan dan kepentingannya, kemudian dicari bagian-bagian yang masih mewakili kepentingan keduanya. Dengan demikian baik orang tua dan anak-anak tetap dapat mencari jalan keluar terbaik tanpa harus merasa dikorbankan kepentingannya.

Anak-anak yang unggul dan berkarakter pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan pendukung yang diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh secara optimal. Dalam hal ini keluarga (khususnya orang tua), memainkan perannya yang sangat penting.

Sudah siap menjalin komunikasi yang efektif dengan anak-anak anda?

Penulis: Anastasia Fanny (Psikolog Lapendik –  BPK PENABUR Jakarta)

 

Baca artikel psikologi lainnya:

 [:]