[:en]
Sewaktu saya turun dari bus, saya terkejut ketika mengetahui bahwa dompet saya dicopet! Segala hal yang ada di tas saya tidak membuat saya khawatir, tetapi hanya satu amplop berisi uang selembar 100 ribu dengan surat yang saya tulis untuk ibu yang membuat saya khawatir.
“Saya kehilangan pekerjaan saya. Saya tidak akan bisa mengirim uang bulan ini,” isi surat saya pada Ibu.
Surat itu sejak satu minggu ini berada di saku baju saya, karena saya tidak ingin mengirimkannya pada Ibu sehingga membuatnya khawatir. Uang 100 ribu itu bukan jumlah yang besar, tapi bila tidak memiliki pekerjaan di kota yang serba mahal ini, dan melihat kondisinya… baginya, uang itu benar-benar sangat besar nilainya.
Setelah beberapa hari berlalu, saya mendapat surat dari Ibu saya. Saya takut bila ia menulis tentang uang bulanan. Tapi saya terkejut ketika membaca surat itu, “Terima kasih anakku, ibu punya uang dari 500 ribu yang kau kirimkan pada ibu.”
Saya terus berpikir siapa yang mengirimkan uang itu pada Ibu.
Beberapa hari berlalu, saya kembali mendapat surat dari Ibu. Isinya, “Anakku, ibu mendapatkan sebuah surat, tulisan tangannya sangat kecil dan buruk. Ibu telah memecahkan kacamata ibu, jadi ibu tidak bisa membacanya dengan baik, sehingga ibu mengirimkannya padamu.”
Saya membuka surat itu, isinya, “Saya mengirimkan 500 ribu untuk ibu Anda, dengan menambahkan 400 ribu pada uang 100 ribu Anda.”
Sumber: intisari-online.com (dengan penyesuaian)
Baca cerita inspiratif lainnya:
- Percakapan tentang Cinta dan Pernikahan
- Cinta Anak Kecil untuk Keluarganya
- Memiliki Teman Terbaik
- Membantu Orang Lain
[:id]
Sewaktu saya turun dari bus, saya terkejut ketika mengetahui bahwa dompet saya dicopet! Segala hal yang ada di tas saya tidak membuat saya khawatir, tetapi hanya satu amplop berisi uang selembar 100 ribu dengan surat yang saya tulis untuk ibu yang membuat saya khawatir.
“Saya kehilangan pekerjaan saya. Saya tidak akan bisa mengirim uang bulan ini,” isi surat saya pada Ibu.
Surat itu sejak satu minggu ini berada di saku baju saya, karena saya tidak ingin mengirimkannya pada Ibu sehingga membuatnya khawatir. Uang 100 ribu itu bukan jumlah yang besar, tapi bila tidak memiliki pekerjaan di kota yang serba mahal ini, dan melihat kondisinya… baginya, uang itu benar-benar sangat besar nilainya.
Setelah beberapa hari berlalu, saya mendapat surat dari Ibu saya. Saya takut bila ia menulis tentang uang bulanan. Tapi saya terkejut ketika membaca surat itu, “Terima kasih anakku, ibu punya uang dari 500 ribu yang kau kirimkan pada ibu.”
Saya terus berpikir siapa yang mengirimkan uang itu pada Ibu.
Beberapa hari berlalu, saya kembali mendapat surat dari Ibu. Isinya, “Anakku, ibu mendapatkan sebuah surat, tulisan tangannya sangat kecil dan buruk. Ibu telah memecahkan kacamata ibu, jadi ibu tidak bisa membacanya dengan baik, sehingga ibu mengirimkannya padamu.”
Saya membuka surat itu, isinya, “Saya mengirimkan 500 ribu untuk ibu Anda, dengan menambahkan 400 ribu pada uang 100 ribu Anda.”
Sumber: intisari-online.com (dengan penyesuaian)
Baca cerita inspiratif lainnya:
- Percakapan tentang Cinta dan Pernikahan
- Cinta Anak Kecil untuk Keluarganya
- Memiliki Teman Terbaik
- Membantu Orang Lain
[:]