Sumber: Unsplash / Oleg Sergeichik

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana.  Berdesak-desakan dengan penumpang lain. Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya. Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.

Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

Seorang nenek-nenek berkata dalam hatinya, ‘Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi, pamer-pameran.’

Seorang ibu-ibu berpikir, ‘Mudah-mudahan suami saya ga senorak dia.’

Seorang gadis ABG membatin, ‘Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?

Sedang seorang pengusaha berpikit, ‘Sepertinya dia baru kenal “kaya”. Atau dapat warisan. Andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik AC sih?

Seorang pemuka agama melirik, ‘Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!

Seorang pelajar SMA membatin, ‘Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kali ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.

Seorang tunawisma berkata dalam hatinya, ‘Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.

Si eksekutif muda ini menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia bersyukur dalam hatinya, ‘Puji Tuhan, akhirnya para donatur bersedia membantu. Puji Tuhan, ini kabar baik sekali’. Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.

Ia membatin ‘Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat

Pesan Moral:

Realitasnya, Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan baik dan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan dan keburukan hanya karena persepsi kita. Jagalah persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya.

Diadaptasi dari: Berbagai Sumber

Baca cerita inspiratif lainnya..

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!