[:en]
Workshop Teaching Social – Emotional Skill for Children, diikuti oleh seluruh guru BK Jenjang SD BPK PENABUR Jakarta
Jakarta – Tak jarang kita mendapati anak – anak pada usia SD yang mudah sekali menangis, mengamuk, atau malah tampak begitu memendam emosinya. Anak – anak yang memiliki kendala dalam mengekspresikan emosinya ini akan cenderung memiliki kendala juga dalam hubungan sosialnya. Sejatinya, perkembangan emosi dan sosial anak tak kalah pentingnya dengan perkembangan fisik dan kognitif. Ketiganya saling berdampak satu sama lain. Misalnya, prestasi anak di sekolah tidak optimal (aspek kognitif) karena punya masalah emosi seperti terlalu ditekankan bahwa tidak boleh cengeng. Pada contoh ini, anak jadi bingung bagaimana mengekspresikan emosi sedih dengan tepat.
Ibu Fransisca., M.Psi., Psikolog, dalam workshop yang didakan pada Selasa lalu (15/10) menyatakan bahwa masalah emosi tidak hanya dialami oleh anak – anak. Banyak juga orang dewasa yang tidak mencapai perkembangan emosi yang matang. Pada kesempatan ini dijelaskan dengan detil tugas – tugas perkembangan social – emotional menurut teori dari Erik Erikson. Masalah social – emotional yang dialami oleh anak – anak usia SD bisa jadi adalah akumulasi dari tidak selesainya tugas – tugas perkembangan sejak anak dilahirkan. Namun tak perlu terlalu kuatir, seandainyapun anak tidak menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik di usia 1 – 2 tahun, anak bisa mendapatkan treatmen khusus agar selanjutnya tetap dapat berkembang secara optimal.
Workshop dengan tema Teaching Social – Emotional Skill for Children ini diadakan guna menjawab kebutuhan para guru BK jenjang SD. Melalui workshop ini, ditargetkan para guru BK dapat lebih memahami tugas – tugas perkembangan social – emotional anak sehingga dapat melakukan pendampingan dengan tepat, misalnya ketika berhadapan dengan anak yang sangat mudah mengamuk. Selain workshop kali ini, akan diadakan pula pelatihan lain di bulan Desember 2019 untuk guru BK jenjang SD BPK PENABUR Jakarta. Ikuti terus update nya!
Penulis: Sonia Here (Staf BK & Psikoedukatif)
Berita kegiatan lainnya..
- Adversity Quotient Anak Generasi Z dan Alfa
- Salah jurusan kuliah? Begini tipsnya agar tidak terjadi
- Mengajarkan Kemandirian Finansial pada Remaja – PCG PSTD
- Menuju Counselors’ Fair 2019 (1)
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini
[:id]
Workshop Teaching Social – Emotional Skill for Children, diikuti oleh seluruh guru BK Jenjang SD BPK PENABUR Jakarta
Jakarta – Tak jarang kita mendapati anak – anak pada usia SD yang mudah sekali menangis, mengamuk, atau malah tampak begitu memendam emosinya. Anak – anak yang memiliki kendala dalam mengekspresikan emosinya ini akan cenderung memiliki kendala juga dalam hubungan sosialnya. Sejatinya, perkembangan emosi dan sosial anak tak kalah pentingnya dengan perkembangan fisik dan kognitif. Ketiganya saling berdampak satu sama lain. Misalnya, prestasi anak di sekolah tidak optimal (aspek kognitif) karena punya masalah emosi seperti terlalu ditekankan bahwa tidak boleh cengeng. Pada contoh ini, anak jadi bingung bagaimana mengekspresikan emosi sedih dengan tepat.
Ibu Fransisca., M.Psi., Psikolog, dalam workshop yang didakan pada Selasa lalu (15/10) menyatakan bahwa masalah emosi tidak hanya dialami oleh anak – anak. Banyak juga orang dewasa yang tidak mencapai perkembangan emosi yang matang. Pada kesempatan ini dijelaskan dengan detil tugas – tugas perkembangan social – emotional menurut teori dari Erik Erikson. Masalah social – emotional yang dialami oleh anak – anak usia SD bisa jadi adalah akumulasi dari tidak selesainya tugas – tugas perkembangan sejak anak dilahirkan. Namun tak perlu terlalu kuatir, seandainyapun anak tidak menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik di usia 1 – 2 tahun, anak bisa mendapatkan treatmen khusus agar selanjutnya tetap dapat berkembang secara optimal.
Workshop dengan tema Teaching Social – Emotional Skill for Children ini diadakan guna menjawab kebutuhan para guru BK jenjang SD. Melalui workshop ini, ditargetkan para guru BK dapat lebih memahami tugas – tugas perkembangan social – emotional anak sehingga dapat melakukan pendampingan dengan tepat, misalnya ketika berhadapan dengan anak yang sangat mudah mengamuk. Selain workshop kali ini, akan diadakan pula pelatihan lain di bulan Desember 2019 untuk guru BK jenjang SD BPK PENABUR Jakarta. Ikuti terus update nya!
Penulis: Sonia Here (Staf BK & Psikoedukatif)
Berita kegiatan lainnya..
- Adversity Quotient Anak Generasi Z dan Alfa
- Salah jurusan kuliah? Begini tipsnya agar tidak terjadi
- Mengajarkan Kemandirian Finansial pada Remaja – PCG PSTD
- Menuju Counselors’ Fair 2019 (1)
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini
[:]