Jakarta – Internet telah menjadi bagian dari kebutuhan pokok sejak beberapa tahun belakangan ini. Tak hanya menunjang kebutuhan komunikasi dan informasi, internet juga adalah sarana hiburan, antara lain dengan bermain gim online atau menikmati video. Jika tidak berhati-hati, peran penting internet bagi kehidupan sehari – hari kita justru dapat membuat kita jatuh dalam kebiasaan buruk, yaitu kecanduan internet. Tak hanya orang dewasa, anak – anak hingga remaja pun adalah usia yang rawan untuk menjadi pecandu internet.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018, sebanyak 64,8% dari populasi masyarakat Indonesia adalah pengguna internet. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu pada 2017, sebanyak 54,68%. Penggunaan internet ini paling banyak adalah untuk mengakses sosial media (19,1%), komunikasi lewat pesan (16,4%), Mengisi waktu luang (15,2%), dan mengakses film/video, hingga bermain gim.
Meningkatnya penggunaan internet ini juga memunculkan istilah phubbing. Dr. dr. Kristiana Siste, SpKJ (K) dalam seminar dengan topik “Bahaya Internet Bagi Remaja: Tantangan Jaman Now” yang dibawakannya di SMPK 2 PENABUR Jakarta (11/1) menjelaskan bahwa phubbing adalah singkatan dari phone dan snubbing. Phubbing adalah ketika seorang mengabaikan orang lain dan sibuk dengan gawainya sendiri. Tak hanya membahas mengenai phubbing, Dr. dr. Kristiana Siste, SpKJ (K) juga menyampaikan mengenai tanda-tanda seorang kecanduan internet, hingga faktor resiko yang menjadi penyebab kecanduan.
Dari sisi medis, fakta yang perlu diketahui adalah bahwa penuruanan fungsi otak seorang yang kecanduan internet ternyata sama dengan penurunan fungsi otak pada pecandu narkoba. Hal ini nampak dari penelitian yang dilakukan dengan metode scan otak pada pecandu internet. Tak hanya mempengaruhi fungsi otak, kacanduan internet juga menimbulkan masalah sosial, psikologis hingga fisik.
Dalam seminar yang dihadiri oleh orangtua siswa kelas 9 ini, Dr. dr. Kristiana Siste, SpKJ (K) menyampaikan tips-tips pencegahan kecanduan (adiksi) internet yang dapat diterapkan para orang tua. Tak hanya itu, disampaikan pula regulasi penggunaan gawai dan internet sesuai dengan tahapan usia.
Referensi:
Laporan Survei: Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2018 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Seminar Orangtua Siswa SMPK 2 PENABUR Jakarta yang difasilitasi oleh Dr. dr. Kristiana Siste, SpKJ (K) dari RSCM
Penulis: Sonia Here (Staf BK & Psikoedukatif)
Berita kegiatan lainnya..
- Mengenai Temperamen, Menjawab Perubahan Zaman – Pelatihan Guru BK Jenjang SD
- Memahami Emosi Anak Melalui Media Gambar – Pelatihan Guru BK Jenjang SD
- Peran Guru BK pada Era Percepatan Zaman – Counselors’ Fair 2019
- Mengajarkan Kemandirian Finansial pada Remaja – PCG PSTD
Ikuti akun instagram kami untuk menemukan info-info terbaru! klik disini