Mengapa penting bagi orangtua memahami Bahasa Kasih anak?

Setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing. Setiap individu tentu juga memiliki keunikan, kekhasan dalam mengungkapkan kasih dan menerima kasih. Cara kita mengungkapkan kasih ini sering kita kenal dengan sebutan bahasa kasih. Hal ini mulai kita kenal sejak kecil melalui pola asuh orangtua dalam keluarga.

Menjadi orangtua adalah sebuah tugas mulia yang telah dipercayakan oleh Tuhan. Orangtua berperan untuk menjaga, merawat, dan mendidik anak-anak yang dititipkan oleh-Nya. Terkadang karena kesibukan masing-masing, orangtua menjadi kurang mengenali bahasa kasih anak-anak. Tak jawang bahkan keliru dalam mengekspresikan cinta kasih pada anak. Jika cara yang ditunjukkan kurang tepat, maka sangat memungkinkan anak justru merasa tidak dikasihi padahal orangtua tentu saja sangat menyayangi anaknya. Untuk itu, penting sekali untuk kita memahami bahasa kasih.

Lima Bahasa Kasih orangtua pada anak

Sejatinya, setiap individu memiliki 2 sisi kasih yaitu memberi dan menerima kasih sayang. Karena itu, untuk dapat memahami bahasa kasih orang lain terlebih dahulu kita perlu memahami bagaimana cara mengasihi diri kita sendiri. Ketika kita sudah bisa mengasihi diri kita, maka kita bisa membagikan kasih itu kepada orang lain.  Demikian juga dalam keluarga, orang tua yang saling mengasihi membuat anaknya merasa dikasihi. Menurut teori yang berkembang ada lima bahasa kasih yang kita kenal, yaitu ucapan yang membangun (words of affirmation), sentuhan fisik (physical touch), tindakan melayani (acts of services), waktu berkualitas (quality time) dan pemberian hadiah (gifts).

Seseorang termasuk anak anak, merasa bahwa dirinya sungguh dikasihi ketika ia menerima kata-kata positif. Antara lain dapat berupa pujian, peneguhan dan dukungan kasih sayang secara verbal dari orang lain. Bahasa kasih ini kita kenal dengan ucapan yang membangun (words of affirmation). Sedangkan bahasa kasih sentuhan fisik (physical touch) dapat ditunjukkan dengan pelukan, ciuman, tepukan di pundak, mengelus atau membelai. Tindakan melayani (acts of services) ditunjukkan dengan memberikan bantuan atau pertolongan. Misalnya orang tua membantu menyiapkan perlengkapan sekolah. Sedangkan seseorang/anak yang merasa dikasihi saat orang tua menyediakan waktu berkualitas untuk mereka disebut dengan Bahasa kasih waktu berkualitas (quality time). Ketika orangtua menyediakan waktu untuk anak-anak, maka akan tercipta momen momen berkesan bagi si anak. Seseorang yang memiliki karakteristik bahasa kasih pemberian hadiah (gifts) dapat merasa dikasihi ketika menerima hadiah (visual simbol) dari orang lain. Namun, pemberian hadiah sebaiknya juga dibarengi dengan kehadiran dari orangtua.

Bila kita sebagai orangtua dapat menerapkan kelima bahasa kasih tersebut kepada anak-anak dengan tepat. Dengan bahasa kasih yang tepat anak-anak akan merasa dicintai secara utuh oleh orangtuanya. Selain itu, akan terjalin ikatan emosional yang kuat antara anak-anak dan orangtua. Hal ini memudahkan orangtua dalam memberikan pengajaran, arahan, nasihat serta meningkatkan kepedulian dalam diri anak-anak.

Kelompok Kepedulian Orangtua (KKO)
KKO SDK PENABUR Depok

SDK PENABUR Depok memfasilitasi para orangtua siswa untuk terus belajar mengenai topik-topik parenting melalui program kelompok kepedulian orang tua (KKO). KKO Level 1 topik Bahasa Kasih diselenggarakan secara online melalui zoom pada hari Sabtu, 06 Maret 2021. Fasilitator Ibu Bernadette Rusmini menyampaikan materi dengan sangat baik. Contoh-contoh konkrit juga disampaikan untuk mempermudah pepahaman dan penerapan dalam kehidupan sehari hari. Kiranya materi ini dapat menolong kita dalam memahami dan mengajarkan bahasa kasih pada anak-anak. Tuhan memberkati.

Penulis: Prananingrum Chrismawarni, S.Pd. (Guru BK SDK PENABUR Depok)

Baca artikel lainnya…

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!