Stroberi adalah nama buah yang menggambarkan generasi yang lahir pada tahun 2000-an. Generasi stroberi memiliki karakteristik seperti buahnya. Yaitu cantik dari luar namun lembek di dalam.

Mereka ingin terlihat baik dari luar namun mudah rapuh begitu mendapat tekanan. Mereka penuh dengan pemikiran kreatif. Namun menariknya, mereka mudah menyerah dan tersinggung. Ketika mereka menghadapi tantangan, mereka cenderung mudah menyerah dan putus asa daripada berjuang untuk mengatasi tantangan tersebut. Mereka juga cenderung pesimis, malas dalam bekerja, ragu-ragu, dan ingin sukses dengan instan.

Berbeda hal nya dengan generasi durian. Sesuai dengan bentuk fisiknya, buah durian memiliki duri yang tajam namun memiliki karakater yang lembek pada bagian daging buahnya. Generasi durian muncul lebih awal dari generasi stroberi. Yaitu, generasi ini lahir pada tahun 1990-an.

Karakteristik dari generasi ini adalah cenderung arogan dan harus mendapatkan apa yang diinginkan. Generasi ini merasa tidak pernah gagal dan salah. Hal ini disebabkan oleh keluargayang cenderung melindungi dan memanjakan mereka.

Berbeda dengan generasi storberi yang cenderung malas, generasi durian cenderung egois dan merasa tidak perlu berusaha semaksimal mungkin karena mereka yakin bahwa orangtuanya pasti akan mem-backup mereka. Ketika berada dalam kondisi terekan, mereka cenderung melemparkan tanggungjawab kepada orang lain dengan pemikiran bahwa akan ada orang lain yang pasti akan menggantikannya menghadapi kondisi tersebut.

Persamaan Generasi Stroberi dan Durian

Persamaan dari dua generasi buah di atas adalah isinya yang ‘lembek’. Mereka rapuh di dalam namun mau terlihat cantik atau kuat di luar. Karakteristik generasi ini bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya:

  1. Self-diagnose tanpa melibatkan dan melakukan konfirmasi dahulu dengan ahli
  2. Kencenderungan orangtua yang memanjakan anak
  3. Kurangnya pendampingan orang dewasa terkait persepsi anak yang bisa saja keliru
  4. Segala sesuatu yang serba instan sehingga anak cenderung enggan atau menghindari permasalahan.

Menyimpulkan dari penjelasan di atas, maka adalah wajar jika generasi sekarang tidak sekuat generasi terdahulu. Orang tua perlu menyadari bahwa kondisi anak-anaknya sangat berbeda jauh dengan kondisi dirinya pada waktu dibesarkan dulu.

Anak-anak zaman sekarang memiliki teknologi yang memudahkan mereka melakukan segala sesuatu sehingga adalah wajar jika mereka sangat mengedepankan kemudahan dan kecepatan. Berbeda dengan zaman dahulu yang segalanya membutuhkan proses, waktu, dan tidak ada jaminan bahwa akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Menyikapi Karakteristik Generasi Stroberi dan Durian

Jadi, sadarilah kondisi kita sebagai anak dan kita sebagai orang tua. Apakah kita mau menerima kenyataan bahwa kita berada di dalam kondisi yang berhubungan dengan generasi stroberi dan juga durian.

Penerimaan adalah tahap pertama untuk pemulihan. Setelah menerima kondisi kita apa adanya, barulah kita bisa berpikir untuk melakukan apa yang dapat membuat kondisi ini menjadi lebih baik.

Penulis: Indra Tanuwijaya, M.Psi., Psikolog

Referensi:

https://www.campus.sg/the-rise-of-the-durian-generation/

https://www.suarasurabaya.net/info-grafis/2022/ada-apa-dengan-generasi-strawberry/

Baca artikel lainnya…

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!