Suatu ketika seorang ayah mengajak anaknya untuk pergi ke festival layang-layang. Anak itu menjadi sangat senang melihat langit dipenuhi layang-layang warna-warni. Dia pun meminta ayahnya untuk membelikannya layang-layang dan benang dengan roller agar dia bisa menerbangkan layang-layang juga.

Jadi, sang ayah pergi membeli layang-layang dan segulung benang untuk ia berikan pada putranya. Anak itu mulai menerbangkan layang-layang barunya. Segera, layang-layangnya mencapai ketinggian di langit.

Beberapa saat kemudian, anak itu berkata, “Ayah, sepertinya benang itu menahan layang-layang agar tidak bisa terbang lebih tinggi. Jika kita memutuskannya, layang-layang itu akan bebas dan terbang lebih tinggi lagi. Bisakah kita melakukannya?”

Menuruti keingintahuan anaknya, sang ayah memotong benang dari roller. Layang-layang itu mulai terbang semakin tinggi. Hal ini tentu membuat putranya sangat bahagia.

Namun kemudian, perlahan layang-layang itu mulai turun. Tak lama kemudian layang-layang itu justru jatuh di teras gedung yang tak jauh dari situ. Anak kecil itu terkejut melihat hal ini.

Dia berpikir bahwa memotong benang layang-layang itu akan membuatnya bebas sehingga dapat terbang lebih tinggi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya yaitu layang-layang itu malah jatuh. Ia bertanya kepada ayahnya, “Ayah, saya pikir setelah benangnya dipotong, layang-layang itu bisa terbang lebih tinggi dengan bebas. Tapi kenapa bisa jatuh?”

Sang Ayah menjelaskan, “Nak, di puncak kehidupan yang kita jalani, kita sering berpikir bahwa ada beberapa hal yang mengikat kita dan hal itu menghalangi kita untuk melangkah lebih jauh. Benang layang-layang tidak menahan layang-layang agar tidak terbang lebih tinggi. Namun, membantunya tetap tinggi ketika angin melambat maupun ketika angin bertiup kencang. Kamu membantu layang-layang naik lebih tinggi ke arah yang benar melalui benang. Jadi ketika kamu memotong benangnya, layang-layang itu jatuh tanpa dukungan yang kamu berikan kepada layang-layang melalui benang tersebut”.

Anak itu menyadari kesalahannya.

Moral: Kadang-kadang kita merasa bahwa kita dapat maju dengan cepat dan mencapai tingkatan baru dalam hidup kita jika kita tidak terikat dengan keluarga, rumah kita. Namun, kita gagal menyadari bahwa keluarga kita, orang-orang yang kita cintai membantu kita bertahan dalam masa-masa sulit dalam hidup kita dengan dukungan mereka dan mendorong kita untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam hidup kita. Mereka tidak menahan kami, namun mendukung kami. Jangan pernah melepaskannya.

(diadaptasi dengan penyesuaian dari https://www.moralstories.org/)

Cerita Inspiratif lain..

Peti Mati untuk Petani Tua

Wabah Tikus

Menyerah atau Terus Berjuang

Sengatan Kalajengking