Sayangnya, orang tua seringkali mengupayakan segala cara agar anaknya tidak pernah mengalami kesulitan dan kegagalan

Membahagiakan dan membimbing anak menuju kesuksesan tentu adalah harapan setiap orang tua. Namun sayangnya, kebanyakan orang tua modern masa kini  kurang menyadari bahwa untuk mencapai kebahagian dan kesuksesan anak perlu mengalami kegagalan. Orang tua seringkali terjebak dalam pola asuh helikopter yang terus mengawasi dan mengupayakan segala cara agar anaknya terhindar dari berbagai kesulitan dan kegagalan.

Padahal, pengalaman mengalami kegagalan memberi anak kesempatan untuk melatih pengelolaan emosi negatif. Emosi negatif seperti kecewa, sedih, dan putus asa ketika gagal akan selalu ada sepanjang hidup. Oleh karena itu akan lebih baik bagi anak untuk belajar mengelolanya sejak dini. Lagi pula, kesuksesan akan terasa lebih membahagiakan ketika dicapai setelah berhasil bertahan melalui berbagai kesulitan dan kegagalan. Mengenai hal ini, Liz Matheis, P.hD dalam psychologytoday.com mengatakan bahwa kegagalan mengajarkan ketekunan, ketangguhkan, dan ketabahan pada anak.

Lalu bagaimana mengajarkan anak menghadapi kegagalan? Berikut ini beberapa pentunjuk bagi para orang tua:

1. Jangan membebankan kegagalan orang tua pada anak

Orang tua mungkin memiliki pengalaman kegagalan yang pahit dan berharap agar anaknya tidak perlu mengalami hal serupa. Pola pikir seperti ini perlu diubah. Alih-alih mengupayakan segala secara agar anaknya terhindar dari kegagalan, yang perlu orang tua lakukan adalah mengajarkan anak menyikapi kegagalan dengan bijak. Hal ini akan menjadi bekal kekuatan mental bagi anak ketika semakin dewasa dan harus berhadapan dengan banyak kesulitan dan kegagalan.

2. Anak-anak belajar kualitas diri positif dari kesulitan dan kegagalan yang dialaminya

Orang tua perlu selalu ada ketika anak mengalami kegagalan, tetapi orang tua tidak perlu selalu mengambil alih tanggung jawab ketika anak mengalami kesulitan. Beri kesempatan pada anak bergumul dengan perasaan tidak nyaman agar mereka beradaptasi. Misalnya, jika anak merasa tidak nyaman dengan salah satu teman sekolahnya, dorong anak untuk bicara sendiri dengan guru alih-alih orang tua yang yang langsung menelepon guru.

Ketika bergumul dengan kesulitan anak belajar bertanggung jawab, mencari jalan keluar, dan mengandalkan dirinya sendiri. Jika kemudian anak tetap gagal, dorong dia untuk mencobanya lagi atau mencoba hal baru. Lain halnya jika orang tua serta merta mengambil alih, anak akan belajar menggantungkan penyelesaian kesulitan, kebahagian, dan kesuksesannya pada orang tua yang tak akan selalu ada baginya ketika ia makin dewasa.

3. Beri contoh pada anak bagaimana menghadapi kegagalan

Anak-anak belajar dari melihat bagaimana orang tua mereka menghadapi kegagalannya sendiri, serta bagaimana orang tua menyikapi kegagalan anak.

Orang tua mungkin merasakan kekecewaan atau kemarahan misalnya ketika ada hal yang berjalan tidak baik di pekerjaan. Situasi pandemi yang menjadikan anak bersekolah dari rumah dan orang tua bekerja dari rumah memungkinkan anak menyaksikan bagaimana orang tua mereka mengelola emosi negatif ketika berhadapan dengan kesulitan bahkan kegagalan. Ini adalah kesempatan baik bagi orang tua untuk memberi teladan bagi anak. Akan lebih baik ketika anak menyaksikan bagaimana kedua orang tua mereka saling menghibur atau berdiskusi bagaimana memperbaiki situasi daripada menyaksikan orang tua mereka yang meluapkan kemarahan karena kegagalan.

Penting untuk diperhatikan bahwa sikap orang tua dalam menyikapi kegagalan anak perlu selaras dengan yang dicontohkan orang tua ketika orang tua menghadapi kegagalannya sendiri. Orang tua perlu menghindari standar ganda agar anak tidak mengalami kebingungan dan kekecewaan pada orang tua.

Selamat mendampingi anak mengalami kesulitan dan kegagalan..

(SH)

Referensi

Claire Gilespie. 2020. Let your kids fail. It’s good for them. Dimuat dalam https://theweek.com. Diakses pada 30 September 2021.

Liz Matheis. 2021. Why Parents Should Let Their Kids Fail. Dimuat dalam https://psychologytoday.com. Diakses pada 29 September 2021

Diane Tavenner. 2019. How I Learned to Let My Kid Fail. Dimuat dalam https://time.com. Diakses pada 30 September 2021.

Baca artikel lainnya…

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!