Motivasi berprestasi adalah salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan. Motivasi ini sangat dicari oleh siswa maupun orangtua yang memprioritaskan prestasi akademik dalam kehidupannya.
Banyak sekali pertanyaan tentang bagaimana memunculkan dan mempertahankan motivasi berprestasi ini. Menariknya, jumlah kasus terkait dengan berkurangnya motivasi belajar pada siswa saat ini semakin banyak. Pernyataan siswa seperti, “Gak tahu kenapa, saya jadi malas belajar sekarang, Pak.” dan pernyataan orangtua seperti, “Anak saya sekarang susah sekali kalau disuruh untuk belajar” masih seringkali terdengar.
Jadi, apa sebenarnya motivasi itu dan bagaimana motivasi, khususnya motivasi berprestasi itu bisa muncul? Kita akan bahas lebih mendalam dalam artikel ini.
Pengertian Motivasi Berprestasi dan Apa yang Memengaruhinya
Alderman (1999) mendefinisikan motivasi sebagai “suatu proses dinamis yang memengaruhi pilihan individu, usaha, dan ketekunan dalam mencapai tujuan.” M. Kay Alderman adalah seorang profesor emeritus psikologi pendidikan di Virginia Commonwealth University.
Alderman telah banyak menulis tentang motivasi siswa dan guru. Menurutnya, terdapat faktor internal dan eksternal yang memengaruhi motivasi seseorang. Faktor internal antara lain: kebutuhan, nilai, persepsi, kepercayaan, pengalaman dan kemampuan.
Seseorang akan lebih termotivasi melakukan sesuatu kalau ia merasa butuh, atau melihat perilaku tersebut sesuai dengan nilai atau kepercayaannya. Selain itu, seseorang akan termotivasi untuk berperilaku apabila ia mempersepsikan bahwa dengan melakukan hal tersebut merupakan hal yang baik untuk dirinya. Seseorang juga akan termotivasi ketika memiliki pengalaman terdahulu bahwa hasil dari melakukan hal tersebut baik untuk dirinya, atau karena ia cakap akan kemampuan tertentu.
Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi motivasi seseorang antara lain: tujuan yang mungkin ditetapkan oleh pihak lain, umpan balik, lingkungan dan orang terdekat. Baik faktor internal maupun eksternal tersebut penting, namun yang perlu lebih diutamakan adalah faktor internal sehingga seseorang tidak tergantung dari lingkungan luarnya untuk bisa termotivasi melakukan sesuatu.
Tantangan Remaja dalam Mempertahankan Motivasi Berprestasi
Remaja seringkali menghadapi tantangan dalam mempertahankan motivasi untuk berprestasi. Tantangan tersebut antara lain:
- Perubahan biologis/fisik remaja yang seringkali membuat suasana hatinya menjadi mudah berubah.
- Perbedaan persepsi antara orangtua dengan anak remaja terkait dengan pentingnya belajar sehingga seringkali membuat remaja merasa tertekan dan akhirnya malas untuk belajar
- Perbedaan zaman antara orangtua dengan anak. Perbedaan ini yang biasanya membuat orangtua seringkali membandingkan kondisi anaknya dengan kondisi pada waktu orangtua berada pada usia yang sama dengan anak.
- Relasi yang kurang kuat antara orangtua dengan anak. Relasi ini penting untuk dibangun agar orangtua dan remaja memiliki tujuan dan nilai yang sama, khususnya dalam prestasi akademik.
- Pengaruh lingkungan sosial yang cenderung tidak memprioritaskan prestasi akademik atau belajar.
- Gadget yang seringkali mengalihkan fokus remaja untuk belajar.
Menyelaraskan Tujuan Orangtua dan Anak Remaja
Adanya tantangan di atas membuat orangtua perlu lebih mengenali diri anak remajanya. Remaja pun perlu memahami dirinya sendiri. Apa yang menjadi tujuan hidupnya, kelebihan juga kekurangan yang ada padanya.
Hal-hal tersebut yang bisa menjadi dasar pertimbangan penentuan tujuan yang realistis, khususnya dalam prestasi akademik. Orangtua dapat memberikan dukungan dan penghargaan juga menyediakan diri untuk membantu anaknya ketika menghadapi tantangan atau kesulitan.
Dengan demikian diharapkan apa yang menjadi tujuan orangtua juga menjadi tujuan anak atau orangtua menyesuaikan tujuannya sesuai dengan tujuan anak remajanya.
Motivation is the art of getting people to do what you want them to do because they want to do it
-Dwight D. Eisenhower.
Penulis: Indra Tanuwijaya, M.Psi, Psi. (Psikolog Jenjang SMP-SLTA BPK PENABUR Jakarta)
Referensi dan Daftar Pustaka:
Alderman, M Kay. (1999). Motivating the Learner: Effective Strategies for Teaching Adults. Jossey-Bass, Inc.
Atkinson, J. W. (1964). An Introduction to Motivation. Princeton, NJ: Van Nostrand. Heckhausen, H., & Heckhausen, J. (2010). Motivation and action (4th ed.). Cambridge, UK: Cambridge University Press.
Baca artikel lainnya…
- Perayaan Imlek dan Manfaat Psikologis Dibaliknya
- Tantangan dan Tips Mendampingi Generasi Z
- Apakah Momentum untuk Membuat Resolusi Tahun Baru Sudah Lewat?
- Delayed Gratification VS Instant Gratification
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!