Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 2020, saat ini generasi Z merupakan generasi terbanyak yang ada di dalam populasi penduduk Indonesia. Ada sebanyak 27,94 % populasi penduduk Indonesia yang merupakan Generasi Z (Rainer, 2023).

Oleh karena itu, tidak asing di telinga kita apabila disebut bahwa Generasi Z merupakan generasi harapan bangsa karena suara mereka dapat berdampak besar. Namun, sebenarnya siapakah Generasi Z itu? Mari kita kenali lebih dalam di artikel ini.

Mengenal Ciri Khas Generasi Z

Oxford Royale Academy (2022) menyatakan bahwa Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2010. Ciri-ciri Generasi Z adalah sebagai berikut:

1. Mahir teknologi

Generasi Z adalah generasi yang paling akrab dengan teknologi. Mereka tumbuh besar dengan teknologi dan tidak bisa hidup tanpanya. Mereka menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, dan bermain.

2. Mentalitas global

Karena terkoneksi dengan dunia secara digital, generasi Z memiliki pandangan yang lebih global. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap budaya dan perspektif internasional.

 3. Terbuka terhadap keberagaman

Generasi Z umumnya lebih terbuka dan menerima keberagaman dalam hal identitas gender, ras, agama, dan orientasi seksual.

4. Cenderung mengedepankan kebebasan berekspresi

Generasi Z cenderung tidak malu mengekspresikan apa yang ia yakini benar tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin akan diterimanya di lingkungan sosial.

5. Cenderung mencari sesuatu yang praktis dan instan

Dengan adanya teknologi yang sudah maju dan Generasi Z lahir pada kondisi ini, maka mereka cenderung terlayani dan terfasilitasi oleh teknologi tersebut. Generasi Z mampu dan terlatih mencari cara untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah dan cepat.

6. Mandiri belajar

Mereka cenderung belajar secara mandiri dengan memanfaatkan sumber daya online. Mereka dapat mencari informasi dengan cepat dan efisien.

Tantangan Menghadapi Generasi Z

Walaupun demikian, Generasi Z seringkali disebut sebagai Strawberry Generation. Istilah Strawberry Generation pertama kali muncul sebagai label untuk Generasi Z di Taiwan karena mereka cenderung egois, manja, lemah mental, dan arogan (Hidayat, 2022). Ciri ini sama seperti buah stroberi yang cantik namun mudah rusak ketika terkena benturan.

Generasi Z cenderung kurang kuat apabila terkena tekanan. Ketika menghadapi tantangan, mereka cenderung mudah putus asa, sulit keluar dari zona nyaman, dan ragu dalam mengambil keputusan.

Baik ciri-ciri positif dan negatif generasi Z di atas terbentuk karena adanya pengaruh dari budaya, teknologi dan lingkungan sosial yang juga mencakup orang tua di dalamnya. Contohnya, kecenderungan Generasi Z yang mudah menyerah disebabkan karena mereka hidup di zaman yang serba instan dan cepat dengan teknologi yang mendukung.

Generasi Z cenderung tidak terbiasa dalam menjalani proses yang lama dan membutuhkan ketekunan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Di lain sisi, mereka menjadi generasi yang mahir teknologi dan dapat dengan cepat mengakses informasi.

Tips Mendampingi Generasi Z

Lalu bagaimana orangtua, pendamping, atau mentor menghadapi Generasi Z yang merupakan harapan besar untuk masa depan bangsa saat ini? Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Hal yang pertama kali harus dipahami untuk para pendamping adalah ciri-ciri generasi Z. Dengan memahami ciri-ciri mereka, kita bisa menentukan standar dan ekspektasi yang realistis bagi mereka.
  2. Selajutnya, berikan dukungan dan motivasi bagi mereka. Generasi Z adalah generasi yang memiliki banyak potensi. Namun, mereka juga menghadapi banyak tantangan. Antara lain berupa tekanan sosial, persaingan yang ketat, dan perubahan yang cepat. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada generasi Z agar mereka dapat mencapai potensi mereka secara maksimal.
  3. Berikan contoh yang tepat juga pujian kepada mereka. Ketika mereka menghadapi kegagalan, berikan umpan balik yang konstruktif kepada mereka. Bantu mereka belajar dari pengalaman. Pengalaman yang mengecewakan bukanlah suatu hal yang perlu dihindari di masa depan.Namun, pengelaman mengecewakan adalah “guru” yang baik untuk membuat kita belajar mengantisipasi dan membuat kita lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Dengan pendampingan yang tepat maka Generasi Z bisa dengan lebih siap menjadi harapan bangsa.

Referensi dan Daftar Pustaka

Hidayat, Y. (2022). Strawberry Generation – Remaja Kreatif, tapi Lemah. Diakses tanggal 15 Januari 2024 dari https://metro.batampos.co.id/strawberry-generation-remaja-kreatif-tapi-lemah/

McKinsey & Company. (2019). The Global Gen Z Study: A Portrait of the Next Generation. New York: McKinsey & Company.

Oxford Royale Academy (2022). The Gen Z Generation: Characteristics, Expectations, and Impact. Oxford: Oxford Royale Academy.

Rainer, P. (2023). Sensus BPS: Saat Ini Indonesia Didominasi Oleh Gen Z. Diakses tanggal 15 Januari 2024 dari https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/sensus-bps-saat-ini-indonesia-didominasi-oleh-gen-z-n9kqv

Penulis: Indra Tanuwijaya, M.Psi, Psikolog (Psikolog Jenjang SMP – SLTA BPK PENABUR Jakarta)

Baca artikel lainnya…

Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!