Setiap hari kita menerima kabar mengenai kenalan atau kerabat yang terkonfirmasi positif Covid19. Semakin banyaknya kasus Covid19 dapat menjadi pemicu stres tersendiri karena situasi dan kondisi di segala aspek kehidupan terasa makin berat. Apalagi, jika keluarga terdekat kita menjadi salah satu yang terkonfirmasi Covid19. Selain harus menjalankan fungsi sehari-hari sambil dihantui perasaan cemas, peran sebagai caregivers harus tetap dijalankan dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa tips dari Anastasia Fanny, Psikolog BPK PENABUR Jakarta, bagi para caregivers untuk terus menjaga kesehatan mental di tengah makin berlipatnya tekanan dan peran sosial.
Pastikan diri sendiri memiliki kesehatan fisik dan mental
Syarat utama untuk menjadi pendaming bagi kerabat yang terkonfirmasi positif Covid19 adalah sehat secara fisik. Kondisi Kesehatan yang kurang baik akan memudahkan caregivers justru tertular sakit. Oleh karena itu, jika caregivers merasa kesehatan fisiknya sedang menurun, maka harus segera berdiskusi dengan kerabat lainnya untuk bertukar peran sebagai pendamping bagi pasien Covid19.
Syarat berikutnya bagi caregivers adalah sehat secara mental. Peran sebagai pendamping dihantui rasa cemas dan was-was akan tertular. Berlebihnya kecemasan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik sehingga caregivers justru dapat mudah tertular. Selain itu, caregivers harus dalam kondisi sehat secara mental agar mampu memberikan pendampingan dengan menyalurkan emosi positif bagi pasien Covid19.
Mengkonsumsi secukupnya berita-berita negatif
Banyaknya berita duka semakin tak terelakan. Informasi jumlah kematian yang diberitakan oleh berbagai portal berita, hingga berita duka yang beredar di WhatsApp Group dan media lainnya membanjiri kita. Caregivers perlu untuk mampu mengukur kapasitas diri dalam mengkonsumsi berita-berita yang dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Bukan sebagai penyangkalan akan realita, tetapi caregivers perlu fokus pada tujuan yaitu memberikan pendampingan yang baik dan menenangkan agar pasien Covid19 dapat segera pulih.
Jika memungkinkan, minta pasien Covid19 untuk memberi kabar secara berkala
Mendampingi pasien Covid19 memang tidak dimungkinkan untuk sering berada di dekat pasien. Bahkan mungkin caregivers hanya dapat mengecek kondisi pasien via ponsel dan mampir sekejap untuk menyediakan kebutuhan pasien. Mempertimbangkan bahwa pasien Covid19 mungkin menerima banyak pesan di ponselnya yang justru mungkin mengganggu istirahatnya, jika memungkinkan sebaiknya caregivers meminta pasien mengabarkan kondisinya secara berkala pada pendamping. Dengan begini, caregivers tidak perlu terus menerus menghubungi pasien karena cemas. Di sisi lain, pasien juga tidak terganggu oleh banyaknya pesan dari caregivers.
Tetap melakukan kegiatan yang menyenangkan
Menjadi caregivers yang fokus pada pemulihan pasien Covid19 bukan berarti vacum dari kegiatan-kegiatan yang membuatnya merasa senang. Caregivers sebaiknya menyediakan waktu khusus untuk tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan untuk meredakan perasaan cemas dan emosi negatif lainnya.
Saling berbagi cerita dengan sesama caregivers
Berbagi dapat meringankan beban. Hal ini juga berlaku kini bagi sesama caregivers pasien Covid19. Saling berbagi cerita akan membuat sesama caregivers merasa tak sendirian dalam menghadapi pandemi. Saling mendukung adalah baik bagi kesehatan mental.
Mari terus menjaga diri dan orang-orang terkasih kita..
(sh)
Baca artikel lainnya…
- Hal yang Perlu Orang Tua Katakan pada Anak Ketika anak Divaksin
- Kenapa Anak Menampilkan Perilaku Tidak Sesuai?
- Apakah Papa atau Mama Mengalami Parental Burnout?
- Beberapa Anak perlu Bantuan Orang Tua dalam Membangun Pertemanan
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!