Menyimpan rahasia mungkin adalah hal yang kita pandang sebagai sesuatu yang wajar. Tentang hal ini, Slepian (2019) bahkan mengungkapkan bahwa 97% orang menyimpan 1 rahasia pada waktu tertentu.
Meskipun tidak selalu, menyimpan rahasia ternyata dapat memicu dampak yang merugikan bagi kesehatan mental (Maas, et al, 2012). Lantas, bagaimana caranya agar penyimpan rahasia dapat lebih tenang dan nyaman? Berikut ini ulasan singkatnya.
Apa yang Dirahasiakan?
Apa yang dirahasiakan seseorang dapat sangat berpengaruh pada dampak yang kemudian ia rasakan sebagai konsekuensi. Sebab, hal tertentu mungkin memicu dilema moral yang mengganggu ketenangan batin apabila terus dirahasiakan.
Sebagai contoh adalah rahasia tentang pelanggaran yang pernah dilakukan oleh diri sendiri. Orang yang menyimpannya mungkin dibayangi kekuatiran akan rasa malu, sanksi, dan pandangan orang lain apabila rahasia tersebut terbongkar.
Sedangkan apabila pelanggaran tersebut dilakukan oleh orang lain, orang yang menyimpan rahasia itu akan dibayangi dilema moral juga. Yaitu, bahwa kebenaran semestinya ditegakkan serta membuka rahasia kemungkinan dapat meringankan dampak negatif atau penderitaan yang dirasakan orang lain.
Selain itu, topik lain yang biasanya tidak diungkapkan pada orang lain adalah tentang status kesehatan, pengalaman traumatis, dan preferensi pribadi. Selama menyimpannya, seorang dapat merasa tidak nyaman dengan tekanan emosional (Schafer, 2021).
Apa yang Terjadi Ketika Kita Menyimpan Rahasia?
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi sehingga menyimpan rahasia dapat memicu dampak yang merugikan kesehatan mental? Berikut ini jawabannya:
1. Pemikiran Berulang
Slepian (2019) dan Schafer (2021) mengungkapkan bahwa hal pertama yang terjadi ketika seorang sedang menyimpan rahasia adalah bahwa pikiran tentang rahasia tersebut justru terus muncul.
Semakin sering pemikiran tersebut berulang, maka akan semakin merugikan kesejahteraan mental. Sebab, akan membuat orang yang mengalaminya dihantui perasaan tidak tenang. Slepian (2019) juga mencatat bahwa hal-hal rahasia tersebut bahkan dapat muncul di pikiran saat situasi yang sebenarnya tidak relevan.
2. Penghindaran
Schafer (2021) dan Maas, et al (2012) menambahkan bahwa menyimpan rahasia membutuhkan usaha dan kontrol yang disengaja. Orang yang menyimpan rahasia perlu kewaspadaan ekstra agar jangan sampai tidak sengaja mengungkapkan apa yang ia rahasiakan.
Ia mungkin harus berupaya aktif untuk menghindari orang tertentu atau topik pembicaraan tertentu yang membuatnya kesulitan untuk menyimpan rahasia. Hal semacam ini tentu dapat menguras energi mental dan membuat orang yang mengalaminya merasa sendirian atau terisolasi.
Bagaimana Meredakan Perasaan Tidak Nyaman?
Terdapat beberapa cara untuk menenangkan hati dan pikiran saat seseorang berada dalam situasi menyimpan rahasia. Yaitu, membuka diri pada orang asing, menulis ekspresif, atau menceritakannya pada orang terpercaya.
1. Membuka Diri pada Orang Asing
Schafer (2021) mencatat bahwa membuka diri pada orang asing cukup kerap dilakukan oleh orang-orang untuk mendapatkan kembali kesejahteraan ketika sedang menyimpan rahasia. Ia memberi contoh adalah dengan membuka obrolan dengan orang asing dalam perjalan di pesawat atau di kereta.
Mengungkapkan rahasia tidak hanya memuaskan ego (Slepian, 2021) dan melepaskan beban. Dalam hal membuka diri dengan orang asing, tindakan ini dirasa aman sebab kemungkinan sangat kecil bahwa rahasia tersebut akan terbongkar ke orang-orang yang memiliki pengaruh pada kehidupan orang yang menyimpan rahasia.
2. Menulis Ekspresif
Slepian (2021) juga menyarakan tentang menulis ekspresif sebagai salah satu mekanisme koping bagi mereka yang mulai merasa tidak nyaman dengan menyimpan rahasia.
Tulisan ini tidak perlu selalu berupa buku harian yang menceritakan rahasia dengan lugas. Namun juga dapat berupa karya sastra seperti puisi yang memiliki makna tersirat. Karya tulis ini setidaknya akan menjadi media katarsis yang menampung luapan emosi atas perasaan tidak nyaman tersebut.
3. Menceritakan pada Orang Terpercaya
Tips ketiga yang sebenarnya paling disarankan adalah dengan menceritakan pada orang yang terpercaya. Terutama, tentang rahasia yang terkait dengan status kesehatan fisik atau mental, sebaiknya menggunakan langkah ini untuk meredakan perasaan tidak nyaman.
Orang yang terpercaya dapat menjadi dukungan sosial yang sangat membantu. Sebab, apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang yang menceritaka rahasia adalah respon dari orang mendengarkannya (Slepian, 2019).
Respon yang empatik akan meruntuhkan kekuatiran tentang kemungkinan disalahkan, disanksi, ataupun rasa malu. Ini tentu dapat meredakan perasaan ketidaknyamanan emosional yang mengganggu selama menyimpan rahasia.
Orang terpercaya mungkin dapat membantu adalah teman dekat, pasangan, atau pihak lain yang profesional. Misalnya adalah guru BK bagi seorang siswa, psikolog, atau figur kerohanian yang dipercaya.
Menjalani Hidup dengan Tenang
Menyimpan informasi memang adalah hal yang wajar dan akan terus kita lakukan sepanjang masa hidup. Sebab, memang tidak semua informasi perlu sampaikan atau ungkapkan pada orang lain.
Namun, apabila menyimpan rahasia telah mulai membuat hidup tidak tenang, maka sebaiknya segera mengambil tindakan untuk meredakannya. Jangan sampai, menyimpan rahasia menjadi keputusan yang merugikan kesehatan mental.
(SH)
Referensi:
Maas, Joyce, et al (2012) Is it bad to have secrets? Cognitive preoccupation as a toxic element of secrecy. International Journal of Clinical and Health Psychology, Vol. 12, Nº 1, pp. 23-37. ISSN 2174-0852.
Slepian, Michael (2021) A Process Model of Having and Keeping Secrets. American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/rev0000282.
Slepian, Michael (2019) Why the Secrets You Keep Are Hurting You. Scientific American. Published on https://www.scientificamerican.com/. Accessed on July 11, 2023.
Schafer, John (2021) Why Keeping Secrets Heightens Anxiety and Depression. Psychology Today. Published on https://www.psychologytoday.com/. Accessed on July, 11, 2023.
Baca artikel lainnya…
- Generasi Stroberi dan Durian
- Online VS Onsite
- Peran Ayah bagi Anak
- Pentingnya Waktu Tidur yang Cukup untuk Remaja
Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!